Masinis atur kereta cepat Jepang hingga 150 km per jam karena mules

Kereta cepat Jepang yang mendapatkan banyak pujian dari wisatawan asing karena tepat waktu dan efisien. Apalagi warganet yang juga memuji dan menganggap dedikasi para operator kereta api untuk datang dan berangkat dengan tepat waktu.

Sayangnya kadang ketepatan waktu ini ada harganya. Seperti cerita yang satu ini, masinis yang ‘terjebak’ dalam situasi mules pada kereta cepat.

Baca juga: Inilah Selebgram dengan “Pipi Terbesar di Dunia,” Habiskan Lebih dari Rp32 Juta Buat Operasi

Kronologi

Pada 16 Mei lalu, seorang masinis meninggalkan kokpit untuk menggunakan kamar mandi. Pasalnya ini bukan jam istirahat kerja biasa, ia malah melajukan kereta dengan kecepatan 150 km perjam (90 mph). Saat itu ia membawa 150 penumpang pada keretanya.

Akhirnya pengemudi berusia 36 tahun ini keluar dari kokpit kereta Hikari no 633 selama sekitar tiga menit. Ia meminta seorang kondektur, yang gak memiliki izin untuk mengemudikan kereta, untuk mengingatkan saat dia gak ada.

Sekitar pukul 8:15 pagi waktu setempat Jepang, pas kereta melaju dan stasiun Mishina pada Prefektur Shizuoka, Central Japan Railway Co.

Kondektur kereta pun menangani orang-orang yang turun dan naik kereta, tapi sebenarnya mereka gak mengemudi. Akhirnya mereka berdua pun kena masalah.

Baca juga: Lightsaber Versi Nyata akan Hadir Tahun 2022, Seperti Apa Hasilnya?

Permintaa maaf dari masinis

Masinis itu pun kemudian minta maaf dengan mengatakan bahwa istirahatnya yang panjang disebabkan karena ia mules. Ia menambahkan bahwa ia gak menghentikan kereta pada statiun terdekat karena ia gak ingin menyebabkan penundaan.

JR Central secara resmi mengeluarkan permintaan maaf dan melaporkan kejadian tersebut ke Kementrian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata. Perusahaan menambahkan bahwa mereka akan memperkuat aturan dan kesadaran tentang praktik terbaik pada staf-stafnya supaya masinis dan kondektur disiplin.

Menurut JR Central, yang mengoperasikan Jalur Shinkasen dan Tokaido milik pemerintah yang menghubungkan Tokyo dan Shin-Osaka, ini adalah pertama kalinya seorang masinis kereta cepat mengosongkan kokpit pas lagi membawa penumpang di dalamnya.