Indonesia jejerkan medali panahan ASEAN Para Games 2022

Medali emas kontingen Indonesia di ASEAN Para Games cabang Panahan terus bertambah pada Rabu (3/8/2022), salah satunya dari Kholidin.

Setelah medali pertama diraih oleh atlet debut, Setiawan, dan medali pertama diraih tim ganda putri Mahda Aulia dan Wahyu Retno Wulandari, emas ganda putra diraih oleh Kholidin dan Setiawan.

Nggak cuma itu, ia juga turut menyumbangkan beberapa medali perak pada nomor perorangan recurve putra dan nomor campuran recurve.

Di balik itu semua, ia jadi perbincangan netizen belakangan ini karena latar belakangnya.

https://www.instagram.com/p/CgtxkVFPVVR/

Kholidin, atlet panahan bertangan satu

Dari sekian banyak atlet panahan di ASEAN Para Games 2022, Kholidin jadi satu-satunya pemanah dengan cara yang berbeda.

Normalnya, orang memanah dengan kedua tangan. Namun caranya cukup menarik, ia melakukannya hanya dengan satu tangan.

Ia menarik senar busur panahnya dengan menggunakan gigi samping kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang sekaligus menyeimbangkan busur panah.

Kondisinya saat ini bermula saat tahun 2017 lalu. Ketika itu, ia mengalami kecelakaan karena terjatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter hingga kehilangan salah satu tangannya.

Tak patah semangat, ia melanjutkan hobinya memanah hingga kini jadi atlet difabel yang terus menjulang.

Akhirnya saya berusaha memanah dengan gigi,” ujar Kholidin, melansir Kompas.

Mantan tukang bubur ayam

Beberapa waktu lalu, seorang pengguna Twitter membagikan pengalamannya saat melihat berita kemenangan kontingen Panahan Indonesia  di ASEAN Para Games 2022.

Ternyata, atlet para panahan yang ia lihat merupakan seorang penjual bubur ayam yang dulu ia kenal.

Lewat thread-nya, ia bercerita bahwa ia dulu memanggilnya Bang Udin. Ia mengatakan kalau Bang Udin adalah tukang bubur ayam langgananannya di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta.

Atas prestasinya, ia mengaku tak menyangka dan turut berbangga.

I just wanna say let’s support Bang Udin and ALL the Indonesian Para-Athletes at the ASEAN PARA GAMES!” tutupnya.

What are your thoughts? Let us know!

(Image: KOMPAS/Mochamad Sadheli)