Dianggap biasa di Indonesia, siapa sangka kunyit bisa ditukar dengan emas di Srilanka

Kunyit merupakan salah satu bumbu rempah yang banyak dipakai oleh warga Indonesia. Selain mudah ditemukan, kunyit bisa menambah rasa dan mempercantik warna makanan.

Meski dianggap biasa di Indonesia, ternyata di Sri Langka tidak demikian. Rempah ini memiliki harga jual yang sangat tinggi dan begitu laku di pasar gelap. Dilansir dari CNNIndonesia, 100 kilogram kunyit selundupan bisa ditukar dengan emas 1 kilogram!

Segudang manfaat kesehatan

Selain rasa dan manfaat kesehatan, bahan sederhana tersebut sering digunakan dalam berbagai hidangan. Mulai dari semur hingga sup kari dan bahkan ditambahkan ke minuman seperti teh. Para pendukung percaya rempah ini punya antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu orang meningkatkan kekebalannya terhadap penyakit.

Dipercaya sebagai anti oksidan dan anti inflamasi – via Akurat.co

Di Sri Langka sendiri, kunyit menjadi barang terpopuler terutama selama pandemi. Hal ini menyebabkan permintaan meroket dan memberi penyelundup celah baru untuk mencari keuntungan.

Pelarangan impor rempah oleh pemerintah jadi alasan

Seperti dikutip dari SCM, menurut angka resmi, orang Sri Lanka mengkonsumsi sekitar 7.500 ton kunyit pada 2019. Meski demikian, negara itu hanya membudidayakan 2.000, yang berarti sebagian bergantu dari impor.

Pada bulan Desember, tepatnya sebulan sebelum kasus Covid-19 pertama terjadi, pemerintahan baru Presiden Gotabaya Rajapaksha melarang impor rempah. Kayu manis, jahe, pala dan kunyit termasuk dalam larangan itu.

Pada bulan Desember, tepatnya sebulan sebelum kasus Covid-19 pertama terjadi, pemerintahan baru Presiden Gotabaya Rajapaksha melarang impor rempah. Kayu manis, jahe, pala dan kunyit termasuk dalam larangan itu.
via Twitter Gotabaya Rajapaksa (@GotabayaR)

Pelarangan itu bermaksud untuk meningkatkan produk dalam negri. Tapi yang terjadi malahan kenaikan harga gila-gilaan. Sebelum pandemi, harga per kilogram ada diangka 350 Rupee Sri Langka atau setara IDR 26 ribuan.

Setelah pandemi, harganya menjadi IDR 381 ribu / kilogram, yang berarti mengalami kenaikan sebanyak 13 kali lipat. Ada juga yang memilih untuk menukar emas 1 kilogram untuk mendapat 100 kg kunyit.

Bahkan selama beberapa bulan terakhir, pemerintah sudah menyita berkarung-karung kunyit selundupan. Di negara bagian Tamil Nadu, India, otoritas pesisir mengatakan mereka telah menyita 4.685 kg di satu distrik dalam dua bulan terakhir. Angkatan Laut Sri Langka juga mejuga lebih dari tujuh ton selundupan dari pihak mereka sampai Agustus.

Wah pindah Sri Lanka jualan kunyit kali ya? LOL