Selain sering berulah, dulunya bocah ini juga selalu membawa mainan digimon ke kelas

Mainan digimon sepertinya menjadi salah satu trend dikalangan anak-anak pada tahun 1999. Tidak jarang dari mereka yang menjadi kencanduan dan selalu membawa mainan ini kemanapun. Alasannya mulai dari membersihkan ‘pup‘ atau bahkan sekedar memberikan makan bagi hewan peliharan ‘digital’ itu.

Hal serupa juga terjadi pada seorang pelajar di “The Chinese High School” bernama Lai Wai Kit. Seperti dilansir dari Mothership, dia meningat kala itu dirinya sangat sering membuat kegaduhan. Mulai dari menggunakan celana gombrong, mewarnai rambut, memakai sepatu warna warni dan juga membawa digimon ke kelas.

Disita guru BK di tahun 1999, kala itu Lai hanya bisa pasrah

Suatu ketika, saat sedang asik bermain, ternyata Lai Wai Kit tertangkap tangan oleh sang guru BK. Mainan digimon tersebut akhirnya disita.

Menanggapi kejadian itu, Lai tidak mencoba meminta keringanan dan mengaku ikhlas. Menurutnya tidak mungkin si guru BK akan mengembalikan mainan digimon tersebut, mengingat dirinya sudah melanggar peraturan yang berlaku. “Kala itu aku menganggapnya sebagai sebuah pelajaran,” begitu tuturnya.

Mengutip dari Mothership, Lai bernostalgia bahwa untuk bisa membeli Digivice, dia harus menabung 50 sen secara konsisten setiap harinya selama satu bulan. “Ya menyakitkan sih. Belum lagi butuh waktu juga untuk bisa membesarkan dan melatih digimon,” lanjut Lai.

Setelah 20 tahun, akhirnya mainan tersebut kembali ke tangan Lai

Jadi itulah terkahir kali Lai melihat mainan kesayangannya. Lucunya setelah lebih dari 20 tahun akhirnya dia bisa bereuni dengan main itu.

Kejadian itu bermula pada November 19, 2020. Kala itu sekolah Lai yang sudah berubah nama menjadi HCI (Hwa Chong Institution) mengumumkan di Facebook bahwa Lim sang guru yang sempat mengajar Bahasa Inggris akan pensiun.

Lai yang melihat unggahan tersebut sembari becanda menuliskan komen “Tamagochi saya masih ada di laci barang sitaanmu!! Terima kasih buat pelajaran berharganya Pak Lim,” tulisnya.

Meski hanya bercanda, lucunya komentar tersebut dibaca langsung oleh Pak Lim. Beliau kemudian langsung menghubungi Lai via Facebook Messenger mengenai digivice tersebut.

Lai mengabadikan moment pertemuannya bersama sang guru yang menyita Digivice // via FB Lai Wai Kit

Mengejutkanya, mainan itu masih ada ditangan pak Lim, diapun menawarkan untuk mengirimkan kembali barang itu. Namun Lai justru ingin bertemu langsung dengan pak Lim, akhirnya mereka bersepakat mengatur pertemuan pada tangal 26 November yang lalu.

Diapun membagikan pertemuan mengesankan itu lewat akun Facebooknya. Meski awalnya sempat sedih karena disita, Lai sadar betul kalau itu adalah pelajaran berharga yang akan selalu dia kenang.

https://www.facebook.com/laiwaikit/posts/10158650852346026

Pasti pertanyaan Lo sama kaya gua deh, masih nyala gak tuh digivicenya?