Pengguna KRL (kereta rel listrik) Jabodetabek diminta tidak menggunakan masker jenis Scuba dan Buff

Seperti dilansir dari Bisnis.com, larangan tersebut didasar pada kemungkinan penyebaran droplet atau cairan lain masih mungkin terjadi pada masker scuba ataupun buff.

Anne Purba selaku VP Corporate Communications PT Kereta Comumuter Indonesia (KCI) menuturkan salah satu upaya penerapan protokol kesehatan yang ketat saat naik KRL yaitu dengan menggunakan jenis masker yang tepat.

KCI anjurkan penggunaan masker dua lapis selama berada di kereta

Masker Scuba dan Buff Dilarang Penggunaannya dalam KRL
via Kumparan.com

“Gunakan setidaknya masker kain yang setidaknya terdiri dari minimal dua lapisan dan hindari penggunaan masker jenis scuba ataupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi hidung,” begitu lanjutnya.

Menurutnya penggunaan masker scuba, buff atau kain dirasa tidak cukup untuk bisa menutupi mulut dan hidung secara sempurna. KCI terus mengajak para pengguna KRL senantiasa untuk memakai masker dengan cara yang benar yaitu menutupi hidung dan mulut secara sempurna.

Untuk kesehatan bersama, sangat dianjurkan menggunakan masker yang efektivitasnya mencukupi dalam mengurangi resiko terkena droplet atau cairan lainnya,” begitu pungkasnya.

Selain kewajiban penggunaan masker yang benar, selama PSBB KCI juga memberlakukan beberapa peraturan lain seperti larangan penggunaan KRL bagi setiap anak yang berusia di bawah 5 tahun. Sementara lansia (usia di atas 60 tahun) hanya boleh mempergunakan KRL mulai pukul 10.00 – 14.00 WIB setiap harinya.

Mayoritas masyarakat mendukung keputusan larangan masker scuba di KRL

Terkait dengan putusan KCI untuk melarang penggunaan masker scuba, buff dan kain, ternyata banyak menuai respon positif. 

Salah satu yang setuju dengan larangan tersebut adalah Syaiful Hidayat (39), seperti dikutip dari Detik.com, meskipun dirinya terlihat masih menggunakan masker buff. Syaiful sendiri setuju dengan imbauan PT KCI agar para pengguna menghindari pemakaian masker scuba dan buff.

Kalau saya di double, memang tipis banget sih dan gak aman,” begitu tuturnya. Syaiful sendiri berharap kedepannya kebijakan ini bisa konsisten dalam penerapannya.

Tanggapan serupa juga disampaikan Aries (29) yang mendukung larangaran penggunaan masker scuba atau buff. “Kalau untuk kebermanfaatan bersama gak masalah sih, tapi sudah di sosialisasi belum?” begitu tuturnya.

Warga Depok ini berharap agar KCI bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar nantinya peraturan tersebut bisa diketahui dan diikuti oleh para pengguna KRL.

“Kalau untuk kesehatan menurut ahlinya begitu, ya ikut sajalah. Gak masalah asal masyarakat mendapatkan sosialisasi dulu, jadi lebih paham,” begitu imbuh Aris.

Bagaimana menurut Lo? Setujukah dengan aturan ini, kalau menurut gua sih ada benernya memang masker scuba tuh terlalu tipis.

Buat Lo yang pengen tahu cara cek kualitas masker, langsung baca di sini.