Varian Corina Omicron XBB sudah masuk Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan virus Corona subvarian Omicron XBB sudah ada di tanah air.

Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari karena ada varian baru yang namanya XBB. Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia. Kita amati terus,” ujarnya dalam acara FMB9, Jumat (21/10) ini.

Menurutnya, walau Indonesia kini sudah berhasil mengatasi pandemi dengan penurunan kasus selama Juli-Agustus 2022, masih bakal ada tantangan lagi dari varian baru ini.

Masih ada tantangan karena varian baru masih akan tumbuh,” tambahnya.

Menteri Kesehatan: Virus Corona Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia
via Giphy

Menteri Kesehatan: vaksinasi berjalan baik

Menteri Kesehatan menambahkan, Indonesia termasuk beruntung karena vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan dengan baik, sehingga imunitas masyarakat terjaga.

Selain itu, protokol kesehatan seperti memakai masker di tanah air juga masih dijalankan masyarakat.

Ia mengatakan, ini tak seperti di negara Singapura yang kini kenaikan kasusnya cukup tinggi.

Negara-negara lain sudah pede buka masker dan itu sebabnya yang terjadi kayak di Singapura sekarang naiknya cukup tinggi,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Kesehatan: Virus Corona Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia
via Tenor

Gejala Omicron XBB

Para ahli hingga sekarang menduga bahwa infeksi yang terjadi karena varian ini tak akan lebih parah daripada subvarian lainnya.

Melansir The Strait Times, gejala yang timbul cukup ringan, terlebih lagi kepada mereka yang sudah menerima suntikan vaksin.

Beberapa gejalanya, yaitu sakit tenggorokan, batuk pilek, demam ringan.

Walau begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap adanya varian ini dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Saat ini, Singapura dan peningkatan angka infeksinya lah yang harus lebih waspada.

Meski kami tidak memiliki semua data genom tentang gelombang kasus saat ini, XBB kemungkinan besar lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat cukup signifikan selama beberapa minggu,” ujar Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah.

What are your thoughts? Let us know!

(Image: via Unsplash)