Merah Putih bisa berkibar lagi di ajang olahraga internasional. Adapun kepastian itu mengacu pada keputusan Badan Anti-Doping Dunia, WADA, mencabut sanksi terhadap Indonesia.

WADA sendiri menyampaikan keputusan ini pada situs resminya, Kamis (3 Februari).

Selain Indonesia ada beberapa negara yang juga kena sanksi

Sebelumnya WADA menjatuhkan saksi kepada Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) karena disebut tidak menerapkan uji tes doping yang efektif.

Merah Putih Bisa Berkibar Lagi, WADA Cabut Sanksi Indonesia

Menariknya, selain Indonesia, Lembaga Anti-Doping negara lain seperti Korea Utara, Rusisa dan Thailand juga disebut tidak patuh dengan regulasi WADA.

Sudah memenuhi kewajiba, sanksi ditarik

Setelah menanti sejak 7 Oktober 2021, akhirnya sanksi tersebut resmi dicabut oleh WADA.

Menurut lembaga tersebut, Indonesia dinilai sudah memenuhi kewajiban untuk kembali memperoleh status sebagai negara yang patuh regulasi.

Awal Februari, Bendera Merah Putih Boleh Berkibar di Pagelaran Olahraga

In line with the International Standard for Code Compliance by Signatories, the Indonesia and Thailand NADOs have successfully met their obligations to regain compliance and have therefore been removed from the list of non-compliant Signatories,” tulis pernyataan WADA.

Ditunggu-tunggu rakyat, kini Merah Putih bisa berkibar lagi

Dilansir Kompas.com, sebelumnya Raja Sapta Oktohari selaku Ketua NOC Indonesia yang juga merupakan Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA sudah membocorkan kalau sanksi akan dicabut pada Februari ini.

Insya Allah pada 2 Februari waktu Montreal, Kanada atau 3 Februari WIB kita akan menerima kabar baik. Kabar yang ditunggu-tunggu seluruh masyarakat Indonesia karena Merah Putih dapat berkibar lagi.” tutur Raja Sapta Oktohari.

TERJAWAB! Ternyata Ini Penyebab Tak Ada Pengibaran Bendera Merah Putih Saat  Indonesia Juara Piala Thomas 2020 - Jurnal Medan

Indonesia pun sekarang diperbolehkan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di setiap event dan menjadi tuan rumah di kejuaraan regional, kontinental, hingga internasional.

Okto sendiri menuturkan bahwa permasalahan akan terus dibenahi dan Indonesia harus mampu membantu negara lain yang mungkin memiliki pengalaman serupa.