Mobil patroli polisi Indonesia yang satu ini dihibahkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI)

Mobil patroli polisi Indonesia nampaknya akan mulai menggunakan mobil listrik di masa mendatang.

Hal ini bisa terjadi berkat hibah dari Ikatan Motor Indonesia (IMI). Menurut Kakorlantas Polri Irjen (Pol) Istiono, penggunaan satu unit mobil listrik ini digadang-gadang jadi motivasi buat Korlantas agar beralih ke mobil listrik sesuai dengan program pemerintah.

Ini bisa memotivasi kita tentunya untuk ke depan rencanakan menggunakan mobil listrik yang tentunya ramah lingkungan dan efektif, efisien, lebih irit, lebih tentunya bisa juga kita lakukan penyebaran lebih banyak di kota kota besar,” tuturnya, dikutip dari Kompas.

Nggak tanggung-tanggung, mobil yang dihibahkan adalah Tesla Model 3. Mobil seharga Rp1,5 miliar tersebut tersebut bukan cuma dikenal ramah lingkungan, namun juga punya sejumlah fitur canggih.

Salah satunya fitur autopilot mode yang memungkinkan kendaraan tersebut melaju, berhenti, berakselerasi dan bermanuver dengan otomatis.

Baca juga: Mobil Usia Di Atas 10 Tahun Dilarang Melintas di Jakarta

Cara kerja mode autopilot mobil patroli polisi tersebut

Mode autopilot tersebut bekerja menggunakan kamera dengan visibilitas 360 derajat pada jarak hingga 250 meter dan 12 sensor ultrasonik yang bekerja sebagai radar kendaraan tersebut.

Dengan teknologi itu, Tesla Model 3 dapat mendeteksi bedna keras dan lunak. Bukan cuma itu, teknologi tersebut juga mendapatkan data terkait kondisi jalan, kabut, debu dan kendaraan yang ada di depan.

Untuk menggunakan mode tersebut, pengendara hanya perlu memasukan lokasi yang ingin dituju. Sistem akan mengkalkulasi rute terbaik dan menavigasi jalan sesuai rambu, lampu lalu lintas hingga kepadatan jalan raya.

Penggunanya juga nggak perlu repot-repot mencari tempat parkir. Pasalnya Tesla Model 3 juga punya mode pencarian parkir yang memungkinkan kendaraan tersebut mencari tempat dan parkir sendiri.

Baca juga: Mengeluh Itu (Bisa Berdampak) Bagus

Kerja sama Tesla dengan Indonesia

Meski belum bekerja sama dengan Polri, Tesla sudah menjalin hubungan baik dengan Indonesia.

Tesla dan Indonesia lewat Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berencana untuk membangun energy storage system (ESS) di Indonesia.

Hal ini dibeberkan oleh Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves.

ESS adalah giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan mega watt, bahkan hingga 100 MW, digunakan untuk stabilisator atau untuk pengganti sebagai pembangkit peaker (penopang beban puncak).

Seto menyebut, ketertarikan Tesla untuk bekerja sama dengan Indonesia berangakt dari potensi negara ini.

(Via Giphy)
(Via Giphy)

(Foto: Unsplash/tusik)