Sebelum kematiannya, Paus Fransiskus menyumbangkan salah satu mobil Pausnya untuk diubah menjadi klinik keliling guna membantu anak-anak Gaza.

Sesuai wasiat terakhir, mobil Paus Fransiskus diubah jadi klinik berjalan untuk anak-anak di Gaza

Mobil tersebut menjadi warisan perdamaian dari Paus Fransiskus yang diharapkan akan selalu bermanfaat di tengah konflik.

Kedekatan yang beliau tunjukkan kepada kaum rentan selama misi di bumi terus terpancar bahkan setelah wafatnya, dan mobil kepausannya menjadi bukti.

Kendaraan yang digunakan beliau untuk melambaikan tangan dan dekat dengan jutaan umat beriman di seluruh dunia itu, kini diubah menjadi unit kesehatan keliling untuk anak-anak Gaza.
Mobil tersebut adalah wasiat terakhir beliau bagi orang-orang yang telah beliau tunjukkan solidaritasnya selama masa kepausannya, terutama dalam beberapa tahun terakhir.

Wasiat yang dipercayakan pada Caritas Yerusalem

Pada bulan-bulan terakhir hidupnya, Paus mempercayakan inisiatif ini kepada Caritas Yerusalem, sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana hampir satu juta anak telah mengungsi.

Di tengah perang yang dahsyat, infrastruktur yang hancur, sistem perawatan kesehatan yang lumpuh, dan kurangnya pendidikan, anak-anak menjadi pihak pertama yang menanggung akibatnya, dengan kelaparan, infeksi, dan kondisi lain yang dapat dicegah mengancam nyawa mereka.

Mobil kepausan yang diubah fungsi ini dilengkapi dengan peralatan untuk diagnosis, pemeriksaan, dan pengobatan–termasuk tes cepat untuk infeksi, instrumen diagnostik, vaksin, perlengkapan jahit luka, dan persediaan penyelamat nyawa lainnya.

Mobil tersebut akan diawaki oleh dokter dan tenaga medis, untuk menjangkau anak-anak di sudut-sudut Gaza yang paling terpencil setelah akses kemanusiaan ke wilayah tersebut dipulihkan.

Warisan penuh kasih dari Paus Fransiskus yang akan diteruskan oleh Caritas Yerusalem

Dalam siaran pers, Peter Brune, Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, menulis bahwa “dengan kendaraan ini, kita akan dapat menjangkau anak-anak yang saat ini tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan–anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi,” kata Peter Brune dilansir Vatican News, Minggu, 4 Mei 2025.

“Ini adalah intervensi nyata yang menyelamatkan jiwa pada saat sistem kesehatan di Gaza hampir sepenuhnya lumpuh,” tambahnya.

Caritas Yerusalem, yang telah lama melayani masyarakat Gaza dalam kondisi sulit, memimpin upaya di lapangan. Dengan lebih dari seratus staf yang berdedikasi pada penyediaan layanan kesehatan, organisasi ini sekarang membangun warisan belas kasih dan kekuatan Paus, sambil membawa berkat terakhirnya kepada rakyat Gaza.

“Kendaraan ini melambangkan cinta, perhatian, dan kedekatan yang ditunjukkan oleh Yang Mulia bagi kaum rentan, yang beliau ekspresikan sepanjang krisis,” kata Anton Asfar, Sekretaris Jenderal Caritas Yerusalem.


Let uss know your thoughts!