Sejak 1873, Moonstar yang berbasis di Kurume sudah mulai membuat sepatu.

Yuhei Kurata selaku founder dari Moonstar, menyenwa sebuah ‘space‘ kecil di Yoneya-cho, Kurume-shi dan sejak saat itulah perjalanan Moonstar dimulai. Awalnya mereka membuat ‘japanse-style socks’ atau yang lebih dikenal dengan ‘tabi’.

Tachiya‘, nama yang diberikan pada produk pertama mereka, di mana nama tersebut diambil dari nama leluhur yaitu ‘Tsuchiya‘. Tepat di tahun 1877, untuk pertama kalinya ‘tabi‘ di produksi secara masal, kurang lebih 2.000 pasang.

Kuhei Urata sang founder meninggal dunia di tahun 1917. Karena dedikasi dan kecintaan yang luar biasa akan ‘tabi‘, pada sebuah berita duka muncul tulisan ‘King Tabi died‘.

Tahun 1918, Taizo Kurawa menjadi presiden, dan di tahun 1920 karena ketertarikan Taizo akan sepatu kanvas Amerika, dirinya mulai mencoba mengaplikasikan pada ‘tabi‘. 2 tahun kemudian, uji coba tersebut berhais dan kemudian mulai diproduksi secara masal untuk kemudian di jual ke seluruh Jepang, di mana pada waktu yang bersamaan Nippon Tabi (Asahi Shoes) juga melakukan hal serupa.

Penelitian pada sepatu canvas terus menunjukan perkembangan yang begitu signifkan, dan di tahun 1925 untuk pertama kalinya mereka mulai memprdoksi sepatu canvas untuk olahraga (tanpa tali) dan juga ‘rubber boots’.

Di tahun 1927, semua sepatu tersebut mulai dikirimkan keluar Jepang. Sepatu-sepatu yang awalnya hanya dikirimkan ke negara ‘tetangga’ (China & Korea) akhirnya juga berhasil tembus ke pasar yang lebih luas, yaitu Afrika, Iran, Iraq, Inggris, Jerman Barat dan Australia. Itulah cikal bakal ‘Moonstar‘ yang untuk pertama kalinya pada tahun 1928 mulai tersebar di Jepang dan hampir di seluruh dunia.

Kesuksesan tersebut tidak membuat Moonstar lupa akan ‘jati diri’ brand tersebut, dan sampai saat ini Moonstar masih memproduksi ‘tabi‘ dan masih digunakan oleh para petani. Moonstar sendiri juga merupakan salah satu brand sepatu asal Jepang yang begitu digemari.

Shoe Like Pottery

Pertama kali di gaungkan 2010, Moonstar pada masa itu melakukan sebuah pameran yang membandingkan antara proses pembuatan sepatu dengan ‘proses lainnya’, dan prototype yang dihasilkan pada eksebisi tersebut kemudian menjadi sebuah ‘reputasi‘ tersendiri bagi Moonstar.

Kesuksesan tersebut kemudian di produksi dalam jumlah yang lebih banyak dan kemudian dikenal sebagai ‘SHOES LIKE POTTERY‘, sebuah sepatu yang berkualitas tinggi dengan ‘textured fabric’ ciamik yang dijahit oleh tangan para pengerajin terbaik dari Kurume.

Untuk bisa menghasilkan sepatu dengan kualitas tersebut, membutuhkan proses pengerjaan yang tidaklah mudah. Ada 4 prosedur yang dilakukan pada pabrik pembuatan sepatu tersebut

  • Pemilihan bahan dan ‘parts

    

Di tahap ini, bahan dan ‘parts‘ disortir dengan baik untuk  bisa menjaga kualitas dari setiap pasang sepatu yang dihasilkan.

  • Proses menjahit

Proses kemudian dilanjutkan ke tahap menjahit, dimana bagian ‘die cutting’ dijahit secara ‘seksama dan teliti’ oleh para pengerajin yang sudah terampil dalam proses tersebut.

    

  • Proses ‘Assembly’/Konstruksi

Para pengerajin tersebut menggabungkan bagian ‘upper‘ dengan ‘outsole’ sesuai bentuk dari ‘last’ dan kemundian memasangkan ‘lem’ di sekililingnya. Proses tersebut tentunya tidak dapat dilakukan oleh mesin, sehingga tiap pasang sepatu dikerjakan oleh tangan-tangan pengerajin tersebut.

    

*notes : outsole sepatu yang begitu fleksibel terbuat dari ‘raw rubber’ yang memberikan feel seperti ‘soft clay’

Lem karet ‘signature‘ yang menyatukan outsole dan upper juga membuat sepatu ini tahan banting, Setelah selesai di satukan, sepatu kemudian di taruh di rak untuk proses selanjutnya.

  • Vulcanizing
    

Sepatu tersebut kemudian di panaskan pada suhu 120 °C (248 °F) selama 70 menit, hal tersebut menyerupai ‘Japanese pottery’ yang juga melewati proses ‘pembakaran’. Gabungan antara suhu panas dengan ‘pressure’ mengakibatkan sulfur tersebut bercampur di dalam ‘raw rubber’ dan kemudian mengalami reaksi kimia yang bisa memngembalikan ‘rubber‘ ke bentuk aslinya dan menghasilkan sepatu yang ‘kuat’. Teknik ‘pembakaran’ tersebut di sebut oleh Moonstar sebagai ‘Ka-Ryu‘.

Proses yang dijalakan diatas membuat setiap sepatu yang dihasilkan memilikin keunikan tersendir dari tiap pasangnya.

SHOES LIKE POTTERY

Moonstar Products

Fine Vulcanized‘ adalah proses produksi yang saat ini diterapkan pada sebagian besar sepatu yang beredar di pasaran. Teknik tersebut dipilih karena kualitas yang dihasilkan dari proses tersebut sangatlah ‘high quality‘, dan proses tersebut melibatkan para pengerajin yang sudah terampil.

Berikut ini adalah produk-produk dengan proses pembuatan ‘fine vulcanized

How to Stye Moonstar, Prices and Where to Buy

Salah satu seri produk Moonstar yang paling laris adalah ‘Gym Court‘ dan ‘Gym Classic‘, kedua artikel tersebut memilki siluet yang ‘everlasting’ dan sangat mudah untuk di mix&match dengan gaya apapun.

So incase you’re still wondering how, let me share some refrences ;

View this post on Instagram

햇빛맛집

A post shared by ꌗꂦꌩꀎ꒒ (@sss_yeori) on

Wether for casual or a bit of  ‘formal’, things can’t never go wrong with Moonstar. I would this ‘shoes’ definitely meets all the requirement for you to cop! Moonstar will cost you around ¥10.000 – 13.000, depending on which model you decide to buy.

You don’t need to go overseas just to cop a pair of Moonstar, you can get it from Archie if you are in Jakarta.