Paris Fashion Week ukur dampak lingkungan hidup para brand? Wacana tersebut muncul mengingat tekstil dan fashion masih menjadi penyumbang besar limbah bagi lingkungan.

Sebagai upaya mengikatkan kesadaraan akan pentingnya mengelola limbah tekstil agar tak berdampak buruk pada lingkungan, Fédération de la Haute Couture et de la Mode, badan pengelola mode Prancis dikabarkan menggaet raksasa audit, akutansi dan konsultan Price Water House Cooper dalam mengembangkan dua alat baru yang akan digunakan pada Paris Fashion Week mendatang.

Alat digital pada Paris Fashion akan membantu para brand mengukur dampak lingkungan

Melansir WWD, alat digital yang dihadirkan nantinya akan membantu brand fashion yang bergabung pada Paris Fashion Week untuk mengukur dampak lingkungan dari pertunjukan dan koleksi mereka.

Dengan demikian, rekam jejak brand terhadap lingkungan hidup juga dapat diketahui lebih detail. “Pengukuran adalah langkah penting untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan,” tutur Cecilie Thomsark, kepala Eksekutif Pekan Mode Kopenhagen.

via Pinterest

Adapun uji coba tersebut diperkenalkan pada Januari 2021 dan rumah mode diwajibkan memenuhi 18 standar minimum dan mencetak poin yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi kembali pada acara tersebut di tahun 2023.

Setelah 18 bulan perencanaan, alat tersebut akan diluncurkan untuk  musim Semi/Panas 2022 yang dijadwalkan berlangsung dari 27 September sampai 5 Oktober.

Proyek tersebut mendapat dukungan dari beberapa brand besar.

Menariknya, selain PWC, proyek tersebut juga melibatkan 37 pemangku kepentingan, termasuk fashion brand seperti Chanel, Hermes, Kering, agensi model dan venue.

Paris Fashion Week Ukur Dampak Lingkungan Hidup Para Brand?
via Gyfcat

Paris adalah ibukota mode dunia, dan dikatakan bahwa Paris adalah ibukota mode digital dunian dengan pekang mode online. Ini merupakan tanggung jawab kami untuk mengembangkan alat yang diperlukan dalam hal keberlanjutan,” tutur Pascal Morand, presiden eksekutif Fédération de la Haute Couture et de la Mode seperti dilansir Vogue.

Selain pekan mode Paris, New York, Milan dan Londo juga telah diteliti karena dampak lingkungan yang besar dan kuat. Pasalnya acara tersebut langsung mengundang, editor, pembeli, model dan talent serta peserta untuk melakukan perjalanan ke sana.

Melansir Antara, federasi sendiri telah mengambil langkah untuk mengurangi jejak karbon pada lingkungan dari PFW dengan menggunakan angkutan berupa mobil listrik untuk mengangkut peserta. Selain itu mereka juga mendaur ulang limbah dan bekerjsama dengan organisasi La Réserve des Arts.