Meski gereja menentang LGBT, Paus Fransiskus ingin hak-hak LGBT tetap dilindungi

Paus Fransiskus angkat suara terkait isu LGBT. Dalam sebuah film dokumenter arahan Evgeny Afineevsky yang tayang perdana pada Rabu (21/10/2020), ia menyebut bahwa hak-hak kaum LGBT harus dilindungi.

Pernyataan tersebut tentu jadi sorotan banyak pihak. Pasalnya LGBT bertentangan dengan ajaran Alkitab.

Lantas apa yang mendorong pemimpin Vatikan tersebut berkata demikian?

Francesco": new documentary on the life and teaching of Pope Francis -  Vatican News

Baca juga: Perpaduan Kesegaran Dari Rumah A La Living Loving, Hasilkan Kolaborasi di Tengah Pandemi

Paus Fransiskus: (kaum LGBT) adalah anak-anak Tuhan

Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus menyebut bahwa meski LGBT bertentangan dengan ajaran Kristen, mereka tetap memiliki hak-hak uang mesti dilindungi.

Kaum homoseksual punya hak untuk berkeluarga,” katanya dalam film berjudul “Francesco” tersebut. “Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak atas sebuah keluarga. Tidak ada yang harus dibuang atau dibuat sengsara karenanya.”

Apa yang harus kita buat adalah undang-undang serikat sipil. Dengan cara itu mereka dilindungi undang-undang,” terangnya sebagaimana yang dilansir dari BBC pada Kamis (22/10/2020).

View this post on Instagram

EN: This morning Pope Francis received Oscar-nominated director Evgeny Afineevsky in a private audience and welcomed him with a birthday cake. The director is in Rome to present his documentary "Francesco". Watch the trailer in our Stories. PT: Esta manhã, o Papa Francisco recebeu em audiência privada o diretor nomeado ao Oscar Evgeny Afineevsky no dia do seu aniversário e o acolheu com um bolo e velas. O diretor está em Roma para apresentar o seu  documentário "Francisco". Veja o trailer nas Stories. IT: Questa mattina Papa Francesco ha ricevuto in udienza privata il regista nominato all'Oscar Evgeny Afineevsky nel giorno del suo compleanno e lo ha accolto con una torta con le candeline. Il regista è a Roma per presentare il suo documentario "Francesco". Guarda il trailer nelle Storie.

A post shared by Vatican News (@vaticannews) on

Baca juga: Ternyata Sampah Juga Bisa Dimanfaatkan Untuk Mendukung Lifestyle yang Leave No Trace

Meski bertentangan dengan gereja, kelompok LGBT juga harus punya perlindungan hukum

Meski banyak yang menilai penyataan tersebut sebagai hal yang kontroversial, namun pendapat tersebut ternyata bukan hal yang mengejutkan.

Dia selalu menentang pernikahan untuk pasangan sesama jenis. Tapi, dia percaya gereja harus mengadvokasi undang-undang persatuan sipil bagi pasangan gay untuk memberi mereka perlindungan hukum,” ujarnya penulis biografi Paus Fransiskus, Austen Ivereigh.

Uniknya lagi, Paus Fransiskus tak hanya menyoal tentang perlindungan hukum untuk kelompok LGBT. Dalam komentarnya di film Francesco, Paus Fransiskus juga mendorong 2 pria gay untuk menghadiri gereja bersama 3 anak mereka.

Ia menegaskan posisi Gereja bahwa tindakan homoseksual adalah dosa, tetapi orientasi homoseksual bukanlah dosa.

“Jika seseorang gay dan mencari Tuhan dan memiliki niat baik, siapakah saya untuk menghakimi?” ungkapnya.

View this post on Instagram

EN: “Enough!” says Jesus (Lk 22:38), when his disciples produce two swords before the Passion. “Enough!” That single word of Jesus echoes through the centuries and reaches us forcefully in our own time: enough of swords, weapons, violence and war! ES: «¡Basta!» (Lc 22,38), dice Jesús cuando los discípulos le mostraron dos espadas, antes de la Pasión. Ese «¡basta!» de Jesús supera los siglos y llega con su fuerza hasta nosotros hoy: ¡basta de espadas, de armas, de violencia, de guerra! PT: «Basta!» (Lc 22, 38): diz Jesus, quando os discípulos Lhe mostram duas espadas antes da Paixão. «Basta!»:é uma resposta inequívoca a toda a violência. Aquele «basta» de Jesus atravessa os séculos e chega, forte, até nós hoje: basta com as espadas, as armas, a violência, a guerra! IT: «Basta!» (Lc 22,38), dice Gesù quando i discepoli gli mostrano due spade, prima della Passione. “Basta!”: è una risposta senza equivoci verso ogni violenza. Quel “basta!” di Gesù supera i secoli e giunge forte fino a noi oggi: basta con le spade, le armi, la violenza, la guerra! FR: «Cela suffit!» (Lc 22, 38), dit Jésus quand les disciples lui montrent deux épées, avant la Passion. Ce “ça suffit!” de Jésus dépasse les siècles et parvient avec force jusqu’à nous aujourd’hui: ça suffit avec les épées, les armes, la violence, la guerre! #Peaceandfraternity #Fraternity2020

A post shared by Pope Francis (@franciscus) on

Bosan dengan haya hidup yang gitu-gitu aja? Cobain gaya hidup INI!