Presiden Joko Widodo baru saja menyatakan sekolah boleh melaksanakan lagi pembelajaran tatap muka kalau seluruh siswanya sudah vaksin Covid-19.

Hal ini Jokowi sampaikan saat ia sedang meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Kabupaten Madium, Jawa Timur, Kamis ini.

Menurut laporan CNN, dalam acara itu ia juga sempat berbicara dengan beberapa sekolah dari berbagai provinsi Indonesia lewat video call.

Sebelumnya, Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri punya target sekolah tatap muka bisa mulai sejak Juli 2021. Itu pun baru bisa terlaksana kalau vaksinasi tenaga kependidikan sudah rampung.

Rencana itu pun batal akuibat melonjaknya kasus Covid-19 dari Juli hingga Agustus.

Jokowi berharap anak-anak bisa segera sekolah tatap muka

Pelajar Boleh Sekolah Tatap Muka Setelah Vaksin, Begini Kata Jokowi
via Giphy

Saat ini, sekolah tatap muka bisa terlaksana pada satuan pendidikan yang berada di wilayah PPKM level 1-3. Sedangkan satuan pendidikan di wilayah PPKM level 4 masih harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Mantan Wali Kota Solo itu berharap agar anak-abak bisa segera belajar langsung di sekolah. Makanya, ia mewanti-wanti semua pihak, termasuk anak-anak untuk tetap disiplin protokol kesehatan walaupun sudah vaksin.

Program vaksinasi di Indonesia baru saja menyasar anak usia 12-17 tahun. Walau demikian, untuk sementara ini sekolah masih harus melakukan PJJ hingga situasi lebih terkendali.

Menteri Pendidikan: Prioritas pertama, kembalikan anak ke sekolah

Pelajar Boleh Sekolah Tatap Muka Setelah Vaksin, Begini Kata Jokowi
via Antara Foto

Di sisi lain, beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga mengatakan prioritas pihaknya saat ini adalah mengembalikan anak-anak ke sekolah.

Katanya, ini merupakan upaya untuk meminimalisasi learning loss alias ketertinggalan pendidikan selama PJJ akibat pandemi Covid-19, melansir CNN.

Ia mengatakan, pandemi ini bukan cuma berpengaruh ke kompetensi siswa, tapi juga psikologi mereka, walau pihaknya belum bisa mengukur seberapa besarnya.

Yang pertama adalah prioritas nomor satu, tidak boleh berubah. Kira harus mengembalikan anak ke sekolah (belajar) tatap muka dengan seaman mungkin dengan protokol kesehatan,” kata Nadiem, Rabu kemarin.

Baca juga: