Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah kasus keracunan massal yang terjadi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pemkot Bogor tetapkan status KLB terhadap kasus keracunan massal

Pada Rabu, 14 Mei 2025, Wali Kota (Walkot) Bogor Dedie Rachim mengumumkan bahwa Pemkot Bogor menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus keracunan massal tersebut.

Tujuan dari penetapan KLB ini disebut sebagai upaya untuk memastikan keadaan anak-anak yang terdampak jika mereka tidak mendapat cover dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).

“Pemkot Bogor sudah melakukan penetapan kejadian luar biasa (KLB) tujuannya untuk bisa memastikan bahwa anak-anak yang terdampak apabila tidak tercover BPJS pemerintah daerah bisa menanggulangi terutama biaya perawatan dan rumah sakit,” terang Dedie di Bogor dikutip Metro TV News, Rabu, 14 Mei 2025.

Pemkot Bogor langsung lakukan penyelidikan epidemiologi

Kasus keracunan massal yang diduga disebabkan oleh santapan dari program Makan Bergizi Gratis di Bogor, Jawa Barat, pertama kali dilaporkan pada Rabu, 7 Mei 2025.

Pemerintah Kota Bogor langsung melakukan penyeledikan epidemiologi (PE) lanjutan terhadap kasus keracunan MBG yang dilakukan oleh terhadap 13 sekolah yang dilakukan pada Senin, 12 Mei 2025.

Penyelidikan epidemiologi tersebut mencakup sampel makanan, muntahan pasien, air minum isi ulang, sampai usap wadah makanan dan penjamah makanan.

Jumlah korban terus bertambah, capai 223 jiwa

Per Selasa, 13 Mei 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menyampaikan dalam keterangannya terkait update jumlah korban keracunan makanan MBG yang mengalami kenaikan menjadi 223 orang.

“Kami sampaikan update penambahan kasus berdasarkan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) di tanggal 12 Mei 2025. Korban yang terdata sebanyak sembilan orang, sehingga total menjadi 223 orang,” ujar Sri Nowo Retno dikutip Kompas, Selasa, 13 Mei 2025.

223 siswa yang keracunan tersebut berasal dari jenjang TK hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Korban yang terdata hari ini sebanyak 9 orang, sehingga total korban menjadi 223 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dilansir detikNews, Selasa, 13 Mei 2025.

BGN klaim bakal tanggung sepenuhnya biaya pengobatan para korban

Sehubungan dengan kasus keracunan massal yang kembali terjadi dalam pelaksanaan program MBG ini, Badan Gizi Nasional (BGN) angkat bicara.

BGN menyatakan jika semua biaya pengobatan korban keracunan massal dari program Makan Bergizi Gratis akan ditanggung oleh asuransi.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan mengklaim pihaknya akan menanggung seluruh biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh para korban.

“Yang menjadi korban, diberikan asuransi untuk membayar biaya kesehatannya. Kita bekerja sama dengan Puskesmas (menanggung) seluruh biaya pengobatan itu oleh BGN,” tutur Tigor dilansir Law Justice, Senin, 12 Mei 2025.


Let uss know your thoughts!