Momen fail bukan berarti musisinya nggak bagus

Nggak jarang, kita nonton penampilan live dari berbagai musisi yang kedengeran beda dari versi rekamannya. Live performance fail memang jadi topik hangat belakangan ini.

Semua ini berawal dari para netizen yang bikin kompilasi penampilan musisi lokal Keisya Levronka yang berulang kali ‘gagal’ mencapai nada tinggi di lagunya, “Tak Ingin Usai”. Ya, lagunya memang kedengeran susah sih!

Nggak sedikit yang menghujat, tapi nggak sedikit pula penonton yang pengertian dan terus memberi semangat.

Tapi ternyata, hal kayak gini nggak jarang terjadi di kalangan musisi lokal maupun internasional. Bahkan, penyanyi selevel Mariah Carey pun punya momen ‘epic fail’-nya sendiri di panggung tahun baru 2016. 

Jadi, apakah kalau penampilan live sama versi rekamannya beda, berarti musisinya nggak bagus? Belum tentu!

https://www.instagram.com/p/CfVsq-2PXeO/

Bedanya penampilan live sama rekaman

Ada sebuah penelitian yang membahas tentang bedanya pengalaman musisi saat lagi di studio rekaman dengan saat membawakan penampilan live.

Menurut penelitian itu, perkembangan teknologi dalam proses rekaman menciptakan standar musikal yang lebih tinggi bagi para pendengar. Saat bikin versi rekaman, musisi bisa mengulang bagian yang salah, atau bahkan memoles bagian yang kurang ‘sreg’.

Dengan begitu, musisi bisa menaklukkan ‘technical perfection’. Suara dan nada yang sempurna pun bukan hal yang nggak mungkin dicapai.

Di sisi lain, penampilan live punya kesulitannya sendiri, yaitu adanya rasa ketakutan di atas panggung – penelitian menyebut ini ‘stage fright’. Pasalnya, saat tampil langsung, ada interaksi yang harus dijaga bersama para penonton. 

Penelitian oleh Tatjana Ostrovska itu bilang, sebagian musisi lebih suka untuk tampil langsung, tapi ada pula sebagian yang lebih suka saat rekaman. Biasanya, musisi yang suka tampil live cenderung mereka yang mencari interaksi emosional dengan para penonton. Sementara itu, musisi yang mencari ‘kesempurnaan’ bakal lebih suka untuk tampil di dapur rekaman.

Penampilan Live dan Recording Artis Nggak Sama, Jangan Langsung Judge Dulu!
via Tenor

Penampilan live dan trik para musisi

Nggak bisa dimungkiri, tampil di hadapan banyak orang bisa jadi pengalaman yang menantang bagi siapapun, termasuk para musisi. Apalagi, kalau mereka harus terus tampil rapi dan sempurna, seperti di rekaman.

Padahal, para musisi yang jadi subjek penelitian ini mengatakan, penampilan saat live dan rekaman itu punya tujuan yang berbeda. Di era modern ini, live performance nggak selalu harus jadi cerminan versi recording-nya.

Saat lo bisa dengerin musik yang rapi secara berulang-ulang lewat versi rekaman studio, lo bisa ngerasain euforia yang beda saat denger musisi tampil live. 

Melansir Vulture, musisi pun punya triknya masing-masing untuk tampil secara live. Sebagai contoh, musisi harus pakai ear monitor untuk bisa denger musiknya secara jelas maupun hitungan kapan harus mulai.

Selain itu, para musisi sekarang juga bisa memakai live pitch correction, semacam auto-tune yang biasa kita denger di rekaman, tapi untuk live performance.

Apa pun trik yang dipakai para musisi untuk rekaman maupun tampil live, keduanya punya daya tarik dan tantangannya masing-masing. 

Penampilan Live dan Recording Artis Nggak Sama, Jangan Langsung Judge Dulu!
via Tenor

Terus, apa yang bisa kita ambil dari isu ini?

Dengan segala kecanggihan teknologi tadi, semua yang kita konsumsi di media – termasuk penampilan musik – bisa sedemikian rupa dimodifikasi. Banyak hal yang ditampilkan nggak selalu semulus kenyataannya. 

Setiap orang selalu punya kesempatan untuk berkembang jadi lebih baik, begitu pula dengan para seniman maupun musisi.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Dalam hal ini, para musisi yang berani untuk terus bangkit dari kegagalan dan belajar dari kesalahan patut kita acungi jempol.

Kalau kata pepatah jepang, “jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.”

Room For Improvement GIFs - Get the best GIF on GIPHY

What’s your take on this issue? Let us know!