Paris Fashion Week dan perkara pembohongan publik

Seperti musim-musim sebelumnya, gelaran mode terbesar Paris Fashion Week selalu jadi perbincangan pegiat mode. Namun, kesan yang berbeda muncul di tanah air baru-baru ini.

Alih-alih membicarakan koleksi Dior, Chanel, Louis Vuitton, dan merek-merek mewah lainnya, perhatian orang Indonesia tertuju pada 10 brand lokal yang menggelar fashion show di sana.

Yang jadi permasalahannya adalah klaim seakan tampil di acara milik Federation de la Haute Couture at de la Mode tersebut. Tudingan ‘pembohongan publik’ pun terus bermunculan.

Keberangkatan sejumlah desainer dan brand lokal ke Paris ini tak lepas dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Mereka pun ikut terkena lontaran kritik.

Perkara Pembohongan Publik soal Paris Fashion Week, Gekrafs hingga Fashion Division Angkat Suara
via Tenor

Gekrafs angkat suara, minta maaf atas kegaduhan yang terjadi

Sekali lagi kami meminta maaf jika terjadi kesalahan komunikasi dalam kegiatan Gekrafs Paris Fashion Show,” tulis akun resmi Gekrafs di Instagram.

Postingan itu ditujukan sebagai respon atas ‘kegaduhan’ yang terjadi karena klaim berbagai brand atas Paris Fashion Week.

Gekrafs yang membawa 10 merek tersebut sebelumnya sudah memberi keterangan lewat Instagram resmi mereka. Menurut pihaknya, dari awal pun mereka menggunakan sebutan “Paris Fashion Show during Paris Fashion Week“.

Chief of Committee Gekrafs Paris Fashion Show, Temi Sumarlin pun angkat bicara dan meminta maaf atas keributan ini.

Saya mohon maaf tas kehebohan yang terjadi. Sekali lagi, dari awal komunikasi kami tidak pernah untuk on schedule FHCM [Federation de la Haute Couture et de la Mode, penyelenggara resmi Paris Fashion Week], namun banyak acara di luar kegiatan kami ataupun penulisan media itu di luar tanggung jawab kami,” ujar Temi kepada Wolipop Detik.

Fashion Division: Kami tidak memiliki niat untuk berbohong

Pihak lain yang ikut terseret dalam kasus ini adalah Fashion Divison, sebuah platform yang membantu desainer dan label independen terpilih untuk tampil di Paris.

Terkait hal ini, mereka pun sudah memberikan pernyataan resmi, dan mengungkap kalai terjadi banyak miskomunikasi di media sosial.

Selain itu, mereka juga meminta maaf atas kesalahpahaman yang memberi dampak negatif bagi para klien, brand, dan ambassador.

“Kami tidak memiliki niat untuk berbohong atau menyakiti siapa pun. Berita ini telah membuat banyak dampak, begitu juga pada reputasi kami,” tulis Fashion Division dalam keterangan resmi.

Khususnya bagi warga Indonesia yang merasa terkhianati atau tersakiti oleh masalah ini, kami mohon maaf dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membangun kepercayaan Anda,” lanjut mereka.

Thoughts? Let us know!

(Foto: Instagram @gekrafs, @fashiondivision.asia.europe)