Kini, kucing di Polandia masuk kategori ‘spesies alien invasif’
Sebuah institusi lingkungan di Polandia, IOP, kini mengklasifikasikan kucing domestik sebagai ‘spesies alien invasif’ bersama dengan 1.786 spesies lainnya dalam kategori tersebut.
Melansir Associated Press, mereka menganggap kucing bisa membahayakan burung-burung dan hewan lainnya. Felis catus (nama latin dari kucing) masuk ke kategori invasif di negara tersebut sejak awal Juli 2022.
Keputusan ini merupakan buntut dari temuan dari IOP yang memastikan bahwa kucing bukanlah binatang endemik di Polandia.
Munculnya protes dari para pecinta kucing
Tak bisa dimungkiri, kucing merupakan salah satu hewan yang paling lazim dipelihara dan dicintai manusia.
Makanya, pengklasifikasian ini mengundang amarah dan protes para pecinta kucing di Polandia. Bahkan, muncul petisi supaya lembaga itu membatalkan penetapan kucing sebagai hewan yang membahayakan lingkungan.
Walau begitu, IOP tetap mempertahankan status ini karena temuan riil mereka bahwa populasi kucing yang makin bertambah memengaruhi ekosistem. Mereka menganggap, karena itulah burung-burung khas Polandia terus berkurang.
Apakah kucing memang merusak lingkungan?
Para pecinta kucing pasti dengan pahit harus menerima kenyataan ini.
Temuan para ahli bahwa populasi kucing yang tak terkontrol bisa merusak rantai makanan ekosistem bukan hal yang baru. Ini sebabnya ada solusi bernama sterilisasi.
“Kucing, alias felis catus, dijadikan hewan domestik sekitar 10.000 tahun lalu di kawasan Timur Tengah, terutama oleh peradaban sekitar Sungai Nil hingga selatan Mesopotamia. Oleh karena itum wajar kalau otoritas kingkungan di Polandia, bahkan Eropa, memasukkan kucing sebagai spesies alien bagi ekosistem lokal,” tulis pernyataan IOP.
Namun, hal ini masih jadi perdebatan. Beberapa waktu lalu, seorang dokter hewan pembela kucing mengatakan dalam sebuah debat di stasiun TV bahwa daftar invasif versi IOP berlebihan.
“Lembaga itu sudah memasukkan manusia ke dalam daftar spesies invasif, belum? Karena, manusia tak kalah merusaknya dibandingkan kucing,” ujarnya.
What are your thoughts? Let us know!