Mengurangi beban tugas
PR alias pekerjaan rumah rencanya akan dihapus oleh Dinas Pendidikan Surabaya.
Kebebasan ini akan diterapkan untuk bisa mengurangi beban tugas kepada pelajar SD dan SMP.
Dengan demikan waktu belajar anak hanya di sekolah saja.
Baca juga : Kominfo Peringatkan TikTok, Twitter, Instagram, Dkk Jika Sebar Hoaks Pemilu 2024
Rencana penghapusan PR menuai beragam respon
Kendati demikan, rencana ini menuai berbagai macam respon dari orang tua.
Anggraini, ibu dari seorang anak yang duduk di kelas 6 mengaku menolak.
Menurutnya, waktu belajar anak lebih banyak di rumah. “Jika tidak ada PR, anak makin banyak bermain,” tuturnya.
Sementara itu, Catur Irawan, ayah siswa SMP Muhammadiyah 5 mengaku setuju dengan penghapusan.
“Setuju, karena full day terus dikasih PR istirahatnya kapan. Buat dia santai nggak ada. Jadi tugas diselesaikan di sekolah. PR terus setiap hari (diberikan),” kata Catur kepada detikJatim.
Baca juga : Perfect Strangers Versi Indonesia Tayang di Prime Video!
Begini alasan Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dilansir dari Detik, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menyebut penghapusan bertujuan untuk mengurangi beban.
“Biar anak tidak terbebani di rumah, kalau orang tua tidak bisa mendampingi kan repot,” kata Yusuf, Kamis (20/10).
Dengan adanya penghapusan, diharapkan siswa SD dan SMP bisa menggunakan waktu untuk aktivitas lain.
“Di rumah misalnya membantu orang tua, bersih-bersih itu kan pembentukan karakter juga,” ujarnya.
—
Let us know your thoughts!