Beberapa hari belakangan, kita sering mendengar seruan boikot terhadap produk dari Perancis. Hal ini merupakan bentuk protes masyarakat terhadap pernyataan Presiden Emmanuel Macron untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad.

Kasus ini kemudian merambat ke Timur Tengah yang turut mengecam pernyataan Presiden Perancis tersebut. Tapi, kenapa produk Perancis diboikot di Timur Tengah?

Sikap Indonesia Terhadap Perancis

produk prancis diboikot
via Republika

Semua seruan ini berawal sejak Oktober lalu, dimana Presiden Perancis termuda itu berpidato dan mengatakan bahwa Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis. Tidak hanya itu, Macron juga kabarnya akan mengeluarkan aturan tegas untuk mencegah adanya aksi separatisme Islam.

Jelas saja aksi tersebut mendapat kecaman dari komunitas Muslim. Di Indonesia sendiri, kelompok PA 212 memprotes keras tindakan Macron tersebut.

produk perancis diboikot
via Reuters

Secara haris besar, pemerintah RI pun mengecam sikap Perancis yang menghina agama mayoritas masyarakat Indonesia. Tidak hanya Indonesia, beberapa komunitas Muslim terutama di Timur Tengah pun juga melayangkan protes keras.

Hingga muncul tagar boikot produk Perancis bertebaran di media sosial, tidak hanya oleh aktivis tapi juga pemimpin dunia. Namun pemerintah RI menilai hal itu terlalu jauh dan dikembalikan lagi kepada keputusan konsumen.

Lagipula, jika masyarakat Indonesia ikut memboikot produk Perancis, dampaknya relatif minim. Hal ini mengingat hubungan dagang antar Indonesia dengan Perancis skalanya masih kecil jika dibandingkan negara Eropa seperti Jerman, Belanda, sampai Italia.

Kenapa Produk Perancis Diboikot di Timur Tengah?

produk perancis diboikot
via AP

Timur Tengah mayoritas diisi oleh negara-negara Muslim. Makanya gerakan boikot produk Perancis paling besar adalah Timur Tengah.

Kuwait contohnya, beberapa supermarket mulai mengeluarkan produk Perancis dari rak sebagai bentuk protes. Di Qatar, Universitas Qatar juga bergabung dalam kampanye boikot tersebut, bahkan mereka menunda Pekan Budaya Perancis sebagai bentuk protes.

Presiden Turki, Erdogan sampai mengatakan bahwa Macron butuh ‘pemeriksaan mental’ karena caranya mempermalukan Muslim. Begitu juga dengan Arab Saudi yang memboikot supermarket Carrefour sebagai bentuk protes.

Mereka juga menghindari produk seperti L’Oreal, Garnier, sampai Lancome ketika melihatnya di media sosial.

_

Gimana tanggapan Lo?