Seperti yang kita tahu, saat ini Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan program vaksinasi kepada masyarakat umum. Bahkan pemerintah membuat target satu juta dosis vaksin per harinya.

Sayangnya, target tersebut tidak diikuti dengan pelaksanaan serta proses administratifnya. Lemahnya sistem pendaftaran vaksinasi malah justru menimbulkan kerumunan yang menjadi masalah baru.

Kerumunan Antrean Vaksinasi Menjadi Masalah Baru

Vaksinasi
ANTARA FOTO

Melihat lokasi vaksinasi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) justru sangat mengkhawatirkan. Kerumunan calon penerima vaksin timbul akibat rumitnya proses administratif yang mewajibkan membawa surat keterangan RT atau fotokopi KTP.

Kerumitan proses tersebut tidak sebanding dengan umlah orang yang bersemangat untuk menerima vaksin. Bahkan petugas di tempat tidak menyiapkan nomor antrean, sehingga banyak peserta yang memutuskan untuk pergi dari tempat vaksinasi.

Mengutip VICE Indonesia, seorang netizen juga membagikan video betapa rusuhnya masyarakat yang berdesak-desakan di pintu luar stadion. Hal tersebut justru sangat berisiko karena dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru.

Read more:

Vaksinasi
Detik

Chaos-nya program vaksinasi juga dirasakan di Purbalingga, di mana kerumunan terjadi di Gelanggang Olahraga Goentoer. Pemerintah setempat menargetkan 700 orang, maka dari itu setidaknya 100 personel kepolisian diturunkan ke lapangan.

Ini bisa dilihat petugas sudah mengatur, mengumumkan, tapi masyarakat diatur susah,” kata Wakapolres Purbalingga, Kompol Sopanah.

Hal yang sama juga terjadi di Kota Denpasar, di mana kerumunan muncul di lokasi penyuntikan vaksin. Namun, petugas yang mengamankan tidak menganggap kerumunan sebagai sebuah masalah, yang penting target 4.000 vaksin tercapai dan tidak rusuh.

Kerumunan yang terjadi di luar dugaan itu. Di luar dugaan. Tapi, bukan berarti suasananya tidak terkendali. Kan terkendali itu,” kata Kepala Satpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi.

Lokasi Vaksinasi Dikhawatirkan Jadi Klaster Baru

Vaksinasi
Science

Sejak 27 Juni 2021, Indonesia memang telah memecahkan rekor dengan menyuntikan vaksin sebanyak 1,3 juta dalam sehari. Target tersebut yang kemudian digembor-gemborkan pemerintah kepada masyarakat.

Namun, melihat kasus kerumunan di Jakarta, Purbalingga, dan Denpasar, dikhawatirkan bahwa lokasi penyuntikan vaksin malah menjadi klaster baru. Alih-alih mengejar target vaksinasi, tapi malah mengabaikan protokol kesehatan.

Percuma rasanya jika semua orang dalam antrean menggunakan masker, tapi tidak ada yang mampu menjaga jarak.

Ada baiknya kalau setiap lokasi penerimaan vaksin dapat memperbaiki proses administratif dan pemberian nomor antrean. Supaya calon penerima vaksin dapat lebih merasa nyaman, aman, dan tidak memakan waktu lama untuk menerima suntikan vaksin.

_

Kalau menurut kalian, apa yang harus dibenahi dari kejadian di atas?