Puma putih jadi bukti bahwa puma tak selalu berwarna hitam
Puma putih berhasil diabadikan lewat rekaman kamera pengintai di hutan lindung Serra dos Órgãos di Rio de Janeiro, Brasil.
Fenomena yang terjadi pada tahun 2013 lalu itu terjadi karena leukisme, sebuah mutasi genetik yang mengubah hampir sekujur tubuh hewan tersebut berwarna putih, kontras dengan puma pada umumnya yang berwarna hitam atau cokelat.
Leukisme sendiri merupakan kondisi di mana tubuh hewan menjadi putih karena kekurangan total sel berpigmen pada bulu di area tubuh. Berbeda dengan albinisme alias albino, leukisme tak pernah memengaruhi perubahan warna pada mata.
Saking langkanya, peneliti meyakini bahwa kemunculan itu tidak akan muncul lagi dalam kurun waktu seumur hidup manusia.
Baca juga: 5 Mural Pemecah Rekor Dunia: Ada yang Habiskan Hingga 850 Ribu Liter Cat!
Puma putih super langka
Ditemukan pertama kali pada tahun 2013, limatahun kemudian peneliti Brasil berhasil mengkonfirmasi bahwa puma itu bukanlah puma biasa.
Dalam sebuah laporan ilmiah di CAT News pada 2018 lalu, para peneliti Brasil menyebut kalau puma putih itu merupakan satu-satunya puma yang diketahui mengalami leukisme.
“Ini adalah leukisme pertama yang pernah terekam untuk puma di populasi liar,” kata para peneliti yang dipimpin oleh seorang peneliti lingkungan bernama Cecilia Cronemberger dari Instituto Chico Mendes de Conservação da Biodiversidade (ICMBio).
“Kami tidak menemukan catatan leukisme pada spesies ini, baik di populasi liar maupun di penangkaran, yang dijelaskan dalam literatur ilmiah.”
Baca juga: Pria Nekat Naik Sayap Pesawat yang Ingin Lepas Landas, Apa Alasannya?
Kelainan warna pada hewan
Sejumlah kelainan warna sempat terjadi pada beberapa spesies lain beberapa waktu belakangan. Salah satunya macan super hitam di India.
Dilansir dari Dailymail, macan tersebut diketahui hanya berjumlah sangat sedikit; cuma puluhan.
Para ahli juga meyakini, bahwa cuma macan tersebut hanya berjumlah tujuh hingga delapan ekor di kawasan Odisha. Namun kini publik bisa melihat kemunculan hewan ultra-langka tersebut berkat dokumentasi fotografer amatir setempat bernama Soumen Bajpayee.
Selain itu, ada pula anjing berwarna hijau juga sempat ditemukan di pulau Sardinia, Italia.
Diduga, warna tersebut hanya muncul pada anjing berbulu pucat yang terkontak dengan pigmen hijau bernama biliverdin ketika berada di rahim induknya.
Pigmen tersebut juga diketahui ada pada manusia, umumnya dikenal sebagai penyebab warna memar janin ketika ada di dalam rahim ibu.
Sayangnya warna bulu hijau Pistachio tak akan berumur panjang. Warna tersebut akan memudar seiring dengan berjalannya waktu.
-
Anak Terkuat di Dunia: Gadis 7 Tahun Ini Mampu Angkat Beban 80 Kilogram
-
Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat, Setara dengan Psikopat Terkejam
-
Harga Rokok Naik! Mungkinkah Kebiasaan Perokok Jadi Berkurang?