RAMENGVRL bahas Lil Nas X hingga Wendy Williams, batal tur internasional hingga album kedua

Beberapa tahun terakhir jadi kurun waktu yang cukup produktif buat RAMENGVRL.

Setelah lima tahun memperkenalkan diri lewat single “I’m Da Man,” rapper tersebut rutin merilis materi segar. Pandemi yang berlangsung selama lebih dari setahun ini pun tak membuatnya lekas melepas pedal gas. Hal ini dibuktikan dengan perilisan album perdananya “Can’t Speak English” di bulan November lalu.

Sebagai musisi, RAMENGVRL dikenal dengan sosok yang bold, dengan rangkaian bars yang quirky dan apa adanya. Track terbarunya yang berjudul “I’m Ugly” pun bukan pengecualian.

Beberapa waktu lalu, USS Feed pun berkesempatan untuk ngobrol langsung tentang single terbarunya tersebut. Here’s what she has to say!

Selama pandemi ini musisi banyak yang harus menunda gigs mereka, tapi ternyata hal itu malah bikin mereka produktif bikin musik. Lo merasakan hal yang sama nggak sih?

Sangat! Gue ngerasain banget soalnya.

Persis sebelum lockdown, gue sebenarnya mau mulai semacam “Asian tour.” Jadi gue udah sempet ke Malaysia, Singapura dan harusnya gue lanjut ke Cina dan beberapa negara lain. Tapi pas gue baru mau bikin Visa malah lockdown, padahal itu harusnya jadi tur internasional pertama gue!

Jadi gue setuju banget kalo pandemi ini bikin para musisi jadi produktif. Terlebih lagi gue adalah tipe orang yang percaya bahwa if life gives you lemons make lemonade.

Contoh konkritnya adalah ketika gue bikin musik, itu nggak harus dengan studio yang fancy tapi malah (di kamar). Gue invest di alat yang lebih bagus, belajar ilmu teknis DAW meski males, dan hasilnya adalah “I’m Ugly” dan lagu-lagu selanjutnya.

Ceritain dong proses pembuatan “I’m Ugly!” Trigger-nya apa sih?

Sebenarnya waktu gue bikin lagu ini, gue tuh nggak kepikiran “wah, gue harus bikin lagu tentang body positivity, lalu jadilah ‘I’m Ugly.'” gue nggak pernah kayak gitu hahaha!

Jadi ceritanya waktu itu gue lagi main TikTok, trus gue nemuin komen-komen negatif gitu. Gue udah ada di tahap yang udah bisa ngetawain hal itu, tapi ketika itu gue kepikiran untuk bales dan respon.

Ketika itu, respon yang muncul adalah “I’m ugly, I’m ugly,” dan gue mikir “kok catchy ya?

Akhirnya gue langsung WhatsApp ROMderful, produser lagu ini dan bilang “what if we like, make a music about being proud that we are ‘ugly?’

“Ugly” yang gue maksud bisa berarti banyak; ketika lo ngerasa nggak fit in, lo nggak memenuhi standar society about what “pretty” is, tapi lo tetep proud, that you’re still “that b*tch” gitu loh.

Dia langsung nangkep, dan lima menit kemudian dia bikin beat-nya. So that’s it! Sorry kalo ceritanya nggak menarik, karena emang begitu doang! Hahaha!

Lagu ini kan dirilis bersama video musik, dan di dalamnya lo melibatkan cast yang cukup vokal soal body positivity. Ini sudah dikonsepkan dari awal untuk pesan tertentu atau mengalir aja?

Ini hal yang memang direncanakan. Awalnya sih nggak, tapi ketika diskusi gue kepikiran konsep “next top model” gitu karena itu adalah contoh paling literal tentang society nge-judge look lo!

Nggak cuma itu, gue juga suka nonton acara The Wendy Williams Show, dimana acara itu running around just talking about other people. Ngeselin, tapi dia lumayan lucu, so there’s that kind of balance yang gue pengen tiru.

Jadi gue mikir “kayaknya seru deh kalo ada layar yang isinya orang-orang beneran yang dijuriin, dan kalo bisa mereka adalah orang-orang beneran suka bersuara tentang self love dan body positivity atau sering diserang publik atas apa yang mereka lakukan atau karena tampilan mereka, namun mereka still killing it!”

Makanya (para pemain di video musik ini) adalah orang-orang yang gue pilih sendiri, karena gue yakin mereka bisa emulate the message even more.

Sebagai orang yang bergerak di industri hiburan, menurut lo apakah “beauty standard” berlaku hanya untuk cewek? Atau justru ke cowok juga?

Ini berlaku ke semua orang! Tapi menurut gue, there’s kinda more pressure ke cewek.

Misalkan untuk tampil di TV atau photoshoot, cewek bisa di-make up sampe satu jam/dua jam! Sementara kalo cowok tuh cuma sekadar bedakan supaya muka nggak berminyak.

Nggak cuma itu, kalo misalnya ada live performance atau music video, people expect the guys to just wear jacket and some ripped jeans, tapi kalo cewek tuh harus ketemu stylist, make up artist yang ribet.

Again, it applies to everyone tapi lebih ada pressure ke cewek.

“I’m Ugly” itu materi perdana dari album kedua RAMENGVRL ya?

Jujur, gue belom kepikiran untuk bikin album.

Album kedua itu selalu dilematis. Karena lo ada di-pressure dari album sebelumnya, tapi lo lebih tau “musik lo” kayak gimana. Jadi I just wanna make it perfect.

Tapi gue nggak menutup kemungkinan adanya album. Karena sekarang gue punya newfound confidence of the type of music I wanna make.

I just wanna make music that I like dan kedengeran enak.

Gue rasa gue nggak perlu lagi ngebuktiin bahwa gue bisa nge-rap. Dan akan selalu ada rapper yang lebih baik, bahkan udah banyak di Indonesia, and I’m not trying to take that crown, because for what!?

But what can we expect from your future drops? A new musical direction? Atau kolaborasi RAMENGVRL dengan sosok tertentu?

Kalo kolaborasi sih iya, dan ada yang udah dapet, dan dia akan ada di salah satu rilisan terbaru. Tapi gue belom bisa kasih tau dia siapa!

Sedikit bocoran, gue bakal banyak kolaborasi dengan artis Jepang tapi gue belom bisa cerita banyak.

But if you wanna ask direction or reference, gue lagi suka banget Lil Nas X atau Doja Cat. Jadi ada elemen rap, tapi mereka nggak berusaha jadi “the best rapper” atau “the real hip hop.”

Mereka selalu punya pesan di setiap lagu. That’s why I hate it when people say shit about Doja Cat, saying that she’s not the real hip-hop.

What’s even more hip-hop than making music that has a real message? Daripada, I won’t say the names, but theres a lot or rappers yang bikin tentang chains, money.

Lo mau bikin lagu berapa banyak lagi tentang hal-hal itu?

Pertanyaan terakhir nih; definisi beauty standards selalu berubah setiap tahun, setiap era, terutama di entertainment industry karena fisik itu penting banget disini. Menurut lo, apa sih definisi “beauty” yang relevan buat semua orang di semua era?

Makna beauty standards udah ada tapi akan selalu berubah; kalo sekarang semua orang mungkin pengen punya bentuk p*ntat yang kayak peach, mungkin nanti orang-orang pengen punya p*ntat tepos. Who knows?

Yang pengen gue sampein bukan “f*ck this beauty standards! Saatnya mengubah beauty standards,” padahal emangnya gue siapa ngubah-ngibah beauty standards? Not even Jokowi bisa ngubah itu.

Yang pengen gue sampein adalah just be aware that these beauty standards are always there, dan orang lain akan selalu ngomongin lo entah apapun yang lo lakukan. Lo akan selalu kurang di mata orang lain.

Karena itu, might as well do what you love! Karena kalo lo nggak fit in these beauty standards, that doesn’t mean you cannot win!

Kalo lo merasa sedih tentang body lo atau tentang komentar orang, ya gapapa. It’s called being human.

Just remember that if you focus on what you wanna focus on, then you can still be successful. Physical appearance is not the most important thing.

Apa track RAMENGVRL favorit lo? Let us know in the comments below!