Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa negara tersebut mengklaim telah mengembangkan vaksin mRNA baru untuk kanker.

Rusia mengklaim kembangkan vaksin kanker, bakal dibagikan gratis di 2025

Vaksin kanker dijadwalkan untuk dirilis ke publik pada awal tahun 2025 dan akan dibagikan secara gratis oleh pemerintah Rusia.

Menurut Direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya, Alexander Gintsburg, uji pra-klinis menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghambat pertumbuhan tumor dan penyebaran kanker.

“Uji praklinis vaksin telah menunjukkan bahwa vaksin ini menekan perkembangan tumor dan potensi metastasis,” kata Gintsburg sebagaimana yang dikutip The Economic Times, Rabu, 18 Desember 2024.

Artificial Intelligent [AI] untuk percepat pembuatan vaksin kanker

Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan adanya gebrakan kemajuan dalam pengembangan vaksin kanker.

Gintsburg juga membahas potensi Artificial Intelligent [AI] kecerdasan buatan untuk mempercepat pembuatan vaksin kanker yang dipersonalisasi, sehingga berpotensi mengurangi prosesnya menjadi kurang dari satu jam.

“Sekarang dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat [vaksin yang dipersonalisasi] karena menghitung bagaimana sebuah vaksin, atau mRNA yang disesuaikan, seharusnya menggunakan metode matriks, dalam istilah matematika. Kami telah melibatkan Ivannikov Institute yang akan mengandalkan Artificial Intelligent [AI] dalam melakukan perhitungan ini, yaitu komputasi jaringan saraf di mana prosedur ini akan memakan waktu sekitar setengah jam hingga satu jam,” ujar Gintsburg.

Bagaimana cara kerja vaksin mRNA?

Secara tradisional, vaksin bekerja dengan memasukkan virus (atau patogen lain) yang dilemahkan atau dinonaktifkan ke dalam tubuh untuk memicu respons imun.

Sebaliknya, vaksin mRNA berfungsi dengan memberikan instruksi genetik yang memungkinkan sel-sel tubuh memproduksi protein kanker spesifik, yang dikenal sebagai antigen. Proses ini melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan membuat antibodi terhadap protein.

Ketika antigen yang sama terdeteksi pada sel tumor, sistem kekebalan melancarkan serangan terhadap sel tersebut, menargetkan kanker.

Berbeda dengan vaksin mRNA COVID-19, yang dirancang untuk menargetkan satu antigen—protein lonjakan virus corona—vaksin mRNA kanker berfokus pada banyak antigen yang ditemukan pada permukaan sel tumor.

Vaksin kanker mRNA ini dipersonalisasi, mengajarkan sistem kekebalan setiap pasien untuk melawan kanker unik mereka.

Sebagian besar uji coba saat ini melibatkan pembuatan vaksin khusus.


Let uss know your thoughts!