Seragam DPRD Tangerang yang sempat berencana pakai Louis Vuitton hingga penangkapan Dokter review skincare

Seperti biasa, setiap minggunya selalu ada berita-berita viral yang menggemparkan. Kali ini sempat terdengar kabar rencana dari DPRD Tangerang yang ingin menggunakan bahan Louis Vuitton untuk seragam.

Selain itu, ada juga penangkapan seorang Dokter Richard Lee yang sering memberikan konten edukasi review skincare. Kabar seputar pandemi pun masih bersirkulasi pada minggu ini.

Simak rangkuman dari USS Feeds untuk berita minggu ini yang masuk ke dalam segmen Viral of The Week!

Baju dinas DPRD Tangerang dengan bahan Louis Vuitton

DPRD Tangerang menjadi bahan pembicaraan seminggu belakangan ini. Pasalnya terdengar kabar akan rencana mereka yang ingin menggunakan bahan Louis Vuitton untuk baju dinas.

Anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD pun meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu berkisar Rp 312,5 juta kini anggarannya mencapai Rp 675 juta. Pakaian dinas yang rencananya bakal menjadi dua setel ini pun satu pasangnya dibanderol Rp 2.700.000.

Sayangnya Louis Vuitton Indonesia justru mengatakan hal sebaliknya, mereka gak menyuplai sama sekali kebutuhan bahan seragam untuk DPRD Tangerang. Mereka juga menegaskan kalau gak memiliki lini koleksi penjualan material dan seragam.

Usai kabar ini beredar lewat sosial media, DPRD Tangerang akhirnya membatalkan rencana pengadaan bahan seragam Louis Vuitton ini. Yah, gak jadi deh. 

Penangkapan dokter Richard Lee

Penyidik Polda Metro Jaya menangkap praktisi kulit dan kecantikan Richard Lee gara-gara kasus dengan Kartika Putri dengan tuduhan pencemaran nama baik. Bermula dari video yang Richard unggah berisi konten review produk skincare Helwa.

Netizen pun geger karena produk tersebut mengandung bahan merkuri hidrokuinon. Kartika Putri sebagai brand ambassador menyangkan pencemaran nama baik sebanyak dua kali.

Pada sisi lain, kuasa hukum dokter Richard Lee mengaku heran atas penangkapan tersebut. Ia menyebut permasalahan ini cuma kasus biasa, bukan penghinaan negara atau terorisme.

Suntikan vaksin kosong di Pluit

Seorang vaksinator menancapkan jarum suntik tanpa isi cairan apapun kepada seorang remaja. Hal ini tertangkap lewat video berdurasi 15 detik. Hingga dalam sebuah kesempatan, EO sebagai relawan vaksinator tersebut menyampaikan permintaan maaf atas kelalaiannya.

Berdasarkan pengakuannya, ia telah melakukan vaksinasi kepada 599 orang.

See you next week!