Kamis Misteri (KAMIS) : Sosok Hitam Peneror Kos-an di Bantul

Sosok hitam peneror kos-an di Bantul akan menjadi cerita horor yang menemani malam Jumat Lo hari ini.

Melansir dari sebuah twitter thread unggahan @cekerpedasmanis, cerita kali ini berdasarkan kisah nyata sang penulis saat sedang PKL.

Adapun kejadian ini terjadi pada tahun 2015 silam, kala itu ia sedang dalam masa praktek kerja lapangan. 

Sebagai seorang perawat wanita, Eni bertukar tugas dengan teman lelakinya dan PKL di RSKIA daerah Bantul.

Dengan alasan menghemat waktu dan ongkos, Eni dan salah satu temannya akhirnya memutuskan untuk mencari kos yang dekat dengan rumah sakit.

Sekitar H-4 sebelum waktunya PKL dimulai, Lala dan Eni berhasil menemukan sebuah kos-an. Meksi bukan kos-an individu, Eni mengiyakan dan tidak menjadikan itu sebagai masalah.

Untuk diketahui, rumah kos-an Lala dan Eni terletak di tengah sawah. Bahkan tidak ada tetangga yang dapat terlihat pada radius 300 meter.

Tepat satu malam sebelum PKL berlangsung, Lala dan Eni sudah mulai tinggal di kos tersebut. Namun ternyata, sejak malam itu Eni mulai mendapat gangguan.

Meski awalnya terdengar ‘ringan’, ternyata gangguan tersebut semakin intense dan sampai puncaknya “Sosok Hitam” peneror kos itu membuat Eni menyerah dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Awalnya sebatas suara orang yang sedang membuka kulkas

Sejak malam pertama menghuni kos-an bersama Lala, Eni langsung mendapat gangguan dari mahlkuk penunggu rumah itu.

Saat sedang asik menonton drakor, Eni mendadak ingin buang air kecil. Melihat Lala yang sudah tertidur lelap, Eni memberanikan diri untuk pergi ke toilet sendiri.

Setelah selesai, ia langsung membuka pintu kamar mandi. Saat itu juga terdengar suara seperti orang sedang membongkar kulkas, padahal saat itu kondisinya baik Lala, ibu kos dan Rara (anak ibu kos) sudah tertidur.

Setelah melihat ke arah kulkas, Eni juga tidak mendapati apa-apa.

Suara langkah kaki di anak tangga kos-an

Ternyata gangguan terus berlanjut, meski belum sampai pada ‘penampakan’, Eni terus mengalami hal mistis.

Salah satunya terjadi seusai ia beres shif siang. Kala itu Eni yang tiba di kos sekitar pukul 20.15 mendapati suara sebuah langkah di tangga saat ia sedang mengerjakan tugas.

Buk” tuturnya memastikan. Namun ternyata dia tidak mendapatkan jawaban.

Selang beberapa lama setelah itu, semua berlangsung aman sentosa tanpa adanya gangguan. Sampai pada akhirnya, gangguan berikutnya muncul dan lebih ‘mengerikan’.

Kakinya dipegang oleh sosok tak kasat masat

Pada suatu kesempatan Lala dan Eni memutuskan untuk tidak menutup jendela kamar mereka. Mengingat di hari itu cuaca sedikit panas dan bantuan kipas angin terasa kurang efektif.

Mengingat lokasi rumah yang berada di tengah sawah, keduanya merasa cukup aman untuk membiarkan jendela terbuka sampai mereka tertidur.

Memang aman dari ‘manusia’ tapi tidak dengan sosok tak kasat mata. Pasalnya saat sedang tertidur pulas dengan posisi kaki berada tepat di samping jendela, Eni merasakan ada tangan dingin menyentuh kakinya.

Seketika itu juga, ia terbangun dan Lala yang disampingnya pun ikut terbangun. Sayangnya Eni tidak menceritakan kejadian itu pada Lala.

Eni hanya memastikan keluar jendela. Tapi saat melihatnya, tidak ada siapapun di sekitar. Ia bahkan makin terkejut saat mengetahui jarak antara tanah dan jendela cukup tinggi.

Selain itu  sawah tersebut belum lama ditanam, jadi masih ada genangan air. Kemudian mereka pun langsung menutup jendela dan menurunkan gorden.

Saat kejadian, waktu menunjukan sekitar pukul 01.00. Selang seminggu setelah kejadian, salah satu teman kos mereka, Ana memutuskan untuk tidak tinggal lagi di sana.

Anehnya Ana juga tidak menjelaskan alasan kepergiannya.

Berjumpa dengan sosok wanita berbaju putih saat sedang pulang ke arah kos-an

Suatu ketika, saat sedang pulang ke arah kos, Eni berpasasan dengan sosok wanita mengenakan rok putih kotor dengan mata sayu, dan bibir pucat.

Hanya dalam sepersekian detik, sosok wanita tersebut menghilang dari pandangan Eni. Bahkan saat mengintip dari spion, wanita itu tidak adak.

Sesampainya di kos, Eni kembali mendapat gangguan. Kali ini benda jatuh di dapur, padahal posisi benda itu logikanya tidak dapat jatuh begitu saja.

Selain itu, Rara sedang berada di kamar ibu kos. Jadi semakin jelas kalau ada kejanggalan yang mengikuti Eni.

Beberapa pekan berselang, Eni kembali mendapat gangguan saat sedang sendirian di kos-an. Kali ini berupa suara air keran yang mengalir dengan sendirinya.

Berhubung masih siang, Eni kemudian memberanikan diri untuk mematikan keran itu dan segera meninggalkan kos-an untuk bersiap jaga malam.

Selama dua pekan berikut, Eni mulai terbiasa dengan berbagai gangguan lain. Mulai dari kulkas terbuka tengah malam, suara orang sedang mandi di kamar ibu kos, ketukan jendela, mobil menyala sendiri sampai berbagai barang jatuh.

Bukan hanya sekali, kali ini sosok wanita mengikuti Eni sampai kos-an

Saat selesai shift sore dan sedang dalam perjalan pulang, Eni lagi-lagi bertemu dengan sosok wanita yang pernah ia jumpai beberapa pekan sebelumnya.

Namun bedanya pertemuan dirinya dengan sosok wanita itu jauh lebih intense dibanding sebelumnya.

Lampu motorku tiba-tiba mati,” tulisnya pada cuitannya. Dengan rasa takut, Eni terus melaju tanpa melihat ke kanan.

Setelah sampai kos, lampu motornya kembali menyala. Ia pun segera masuk dan memarkirkan motor. Saat akan menutup pintu, alangkah terkejut dirinya melihat bahwa wanita yang ia temui di pertigaan sedang berdiri tepat di depan gerbang sembari melihat ke arahnya.

Tanpa basa basi, ia kemudian langsung menutup pintu dengan keras dan langsung bergegas masuk ke kamar. Seketika itu ia mendengar suara “Kenapa mba?“, sembari mengunci pintu ia menjawab “tidak apa,” kemudian ada suara balasan “hati-hati.”

Saat itu Eni tidak sadar kalau dia hanya seorang diri di kos, sampai pada akhirnya sekitar 15 menit berselang ia mendengar suara motor mendekat dibarengi dengan suara pintu terbuka dan ucapan salam.

Ternyata yang baru tiba adalah ibu kos!

Penampakan sosok hitam akhirnya menjadi alasan Eni memilih untuk tidak lagi nge-kos

Dua minggu menjelang selesainya PKL di RS itu, Eni mengalami sebuah peristiwa yang pada akhirnya membuatnya memutuskan untuk berhenti nge-kos.

Pasalnya lewat kejadian ini, Eni akhirnya bertemu dengan sosok yang kerap kali terdengar membongkar kulkas di kos-an. Adapun sosok tersebut dijelaskan Eni sebagai mahluk yang sangat mengerikan dan tinggi besar.

Gangguan klimaks ini terjadi saat Eni hendak bersiap untuk shift jaga malam. Saat ia keluar dari kamar, seketika lampu di area kos padam.

Sontak ia pun mengambil handphone dan menyalakan blitz sebagai penerangan. Eni berasumsi listrik mati dan ia pun langsung bergerak ke arah kulkas yang ada di bawah tangga untuk mengambil sepatu.

Tepat setelah itu, Eni yang sedang membalikan badan sekilas melihat bulu kaki dekat sepatu yang ia ambil. Tapi entah sadar atau tidak, dia justru membalikan badan dan mengarahkan blitz ke dapur.

Saat itu jugalah Eni benar-benar takut dan gemetar. Pasalnya ia melihat sosok hitam besar yang sedang duduk santai dengan salah satu kaki selonjor yang mungkin ia lihat tadi.

Sontak Eni kemudian langsung lari tunggang langgang dan mengendari motor dengan kencang sembari membaca doa.

Sejak kejadian itu, akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Btw kalau penasaran denah rumah kos-nya, ini Eni sempat unggah juga.

Meski saat di rumah dan di rumah sakit Eni juga masih sering mendapat gangguan, namun ia mengaku lebih aman dan tenang.

Waduh anak kos, hati-hati ya!