3 Juni diperingati sebagai hari Sepeda Sedunia,

Tahun 2018 lalu, Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menetapkan tanggal 3 Juni sebagai World Bicycle Day.

View this post on Instagram

Tuesday Talk ✔️ – To be honest uda lama banget aku nga pernah sepedaan. Last time gua main sepeda kayak-nya waktu SD bersama temen temen komplek rumah bareng @julioroland 🏡 – Dua hari lalu ane baru coba sepedaan and damn I felt so good about it! Gua kaget gua bisa lewatin 20KM di hari pertama and 25KM di hari kedua. Olahraga ini juga lebih seru kalo kalian sepedaan bareng teman kalian, kolega or even mencari teman baru🚲 – Di satu sisi, semenjak gua menikah sama @yennikristiani, I think I lost my motivation to stay in shape and to do extra miles to stay healthy. Tried so many things like gym, bola lagi, jogging and cant find something yang hooked me up like bicyle 😂🙏🏻 – Jujur, I dont post this to influence ya all to do biking or untuk kalian beli sepeda mahal buat olahraga. However, I want to share this biar kalian juga find something you can love, you can share with and you can do together with ya all friends and family 👈🏻 – In any aspects of life, selama kalian enjoy doing it, mau itu olahraga, love life, dan pekerjaan semua akan terasa lebih nikmat and rewarding banget! Thank you banget buat @bennylims yang berhasil racunin gua, and Im sorry @sayedmuhammad karena sempat meragukan-mu✨ – Ps: In the end, siapa nih yang mau sepedaan bareng di hari minggu? Comment down below 😂✔️👍🏼 – #brompton #bromptonbicycle #bromptonindonesia #urbansneakersociety #snobshots #highsnobiety

A post shared by Jeffry Jouw (@jejouw) on

Hari Sepeda Sedunia awalnya ditetapkan untuk menggaungkan gaya hidup sehat dan sepeda sendiri sudah melekat dan digunakan manusia sebagai alat berkendara sederhana, terjangkau, bersih, ramah lingkungan dan sehat selama lebih dari dua abad.

Bersepeda baik untuk kesehatan

PBB menghimbau kepada setiap negara untuk bisa meningkatkan sarana bersepeda agar banyak orang yang tertarik untuk bersepeda demi kesehatan dan kesejahteraan fisik yang lebih baik.

Berikut ini beberapa manfaat dari bersepeda ;

1.  Mengurangi resiko penyakit kronis. WHO menjelaskan bahwa bersepeda rutin dapat mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Selain itu termasuk resiko kematian

via Giphy

2. Kesehatan tulang meningkat, kordinasi meningkat. Mereka yang rajin bersepeda akan memiliki kekuatan lebih baik, selain itu bisa mencegah fraktur dan tekanan pada otot.

3. Berat badan terkontrol dan terhindar dari obesitas. Bersepeda dapat membakar lemak dengan efektif karena jumlah kalori ‘terbakar’ umumnya tinggi.

via Giphy

Bonus lain dari bersepeda adalah mereka yang bersepeda biasanya akan lebih dekat dengan alam (sepeda gunung, road bike, touring bike), dan ‘terhubung‘ dengan alam juga menjadi alasan bagi seseorang untuk punya kekuatan fisik dan mental yang baik.

Selain itu pastinya setiap bersepeda, akan ada pengalaman unik untuk bisa diceritakan.

Apakah aman bersepeda di tengah pandemi Covid-19?

Ketua Gerakan B2W (Bike to Work) Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengeluarkan protokol kesehatan dalam bersepeda di era ‘new normal‘, agar para pesepeda lebih aman.

‘Protokol ini lahir dari hasil pertemuan virtual (webinar) pada Jumat, 29 Mei yang diinisiasi oleh GaMaGo melibatkan B2W Indonesia, ITDP dan berbagai klub sepeda serta berbagai sumber dari Gugus Tugas Covid-19.’ begitu tuturnya seperti di lansir dari Kantor Berita Antara.

Adapun protokol tersebut dibagi menjadi empat, yaitu persiapan, saat gowes, istirahat dan finish.

Persiapan

  • Perhatikan himbauan pemerintah dan analisa daerah mana yang aman dari Covid-19
  • Selalu jaga kebersihan sepeda, terutama bagian yang sering disentuh tangan
  • Bersihkan diri dan cuci tangan dengan sabun
  • Gunakan lengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala (bandana,cycling cap) agar terhindar dari droplet, boleh juga membawa sanitizer dan handuk kecil
  • Pilihlah masker berbahan kain yang tidak terlalu tebal, supaya bisa bernafas dengan normal. Pastikan membawa botol minum serta peralatan makan sendiri

Saat gowes

  • Dianjurkan gowes sendiri. Jika dalam kelompok, atur jumlahnya agar tidak terlalu besar (2-5 pesepeda).
  • Pilih jalur yang tidak ramai dan pastikan bukan zona merah Covid-19
  • Jaga jarak antar pesepeda dan kendaraan lain, minimal 2 meter (kiri-kanan)
  • Untuk depan belakang minimal 4 meter, dan jika semakin tinggi kecepatan bersepeda maka jarak aman yang dianjurkan adalah lebih dari 20 meter.
  • Patuhi rambu lalu lintas dan selalu waspada

Waktu berisitrahat

  • Cuci tangan dengan sabun dan handsanitizer, jangan lupa bersihkan juga wajah dengan handuk kecil
  • Selalu ingat untuk menjaga jarak
  • Masker tetap digunakan, kecuali saat makan atau minum
  • Jangan sharing bekal/ makanan/minuman dengan orang lain
  • Istirahat secukupnya, jangan malah jadi ‘nongkrong’

Saat kembali dan tiba di rumah

  • Sebelum masuk rumah, lepaskan semua perlengkapan yang digunakan dan hindari kontak fisik dengan penghuni rumah serta jangan menyentuh perabotan
  • Semprot helm, kacamata, sepatu dengan cairan disinfektan
  • Lepaskan pakaian, kaos kaki, sarung tangan, masker, penutup kepala, dan cuci dengan deterjen dan air hangat.
  • Mandi, jangan lupa keramas

Itu tadi beberapa manfaat dari bersepeda dan jawaban soal amankah bersepeda saat ini? Meskipun tidak seratus persen pasti aman, setidaknya jika protokol di atas dijalankan dengan baik, maka akan mengurangi resiko dari terpapar Covid-19.

Ride responsible yah :)