Saat negara di seluruh dunia lagi menghadapi pandemi COVID-19, Australia Timur ‘kedatangan’ rombongan wabah tikus

Selama berbulan-bulan, tikus-tikus ini datang ke Australia Timur membawa malapetaka. Wabah tikus ini merusak tanaman, kabel listrik pada gedung, hingga meninggalkan bau gak sedap pada tiap tempat yang mereka datangi.

Gak cuma itu, mereka juga menggigiti para pasien yang lagi dirawat di rumah sakit. Mereka masuk ke dalam persediaan air minum dan membawa penyakit untuk orang.

Terlebih para petani yang mengalami kekeringan selama bertahun-tahun dan pandemi COVID-19, kini harus menghadapi serbuan hewan kecil berkaki empat tersebut.

Wabah tikus di Australia.

Perkembang biakkan tikus yang pesat

Tikus rumahan (Mus Musculus) ini adalah spesies pendatang. Namun hewan ini bisa beradaptasi dengan pesat pada musim kering di Australia.

“Sepasang tikus dapat menghasilkan 500 tikus dalam satu musim kawin,” jelas Steve Henry, petugas penelitian lembaga sains nasional Australia, CSIRO, seperti melansir dari Science Alert.

Musim panas yang sangat basah ini mengakibatkan panen besar dan pertumbuhan vegetasi yang menyebabkan ketersediaan dalam jumlah besar untuk tikus.

“Ditambah musim gugur yang sangat sejuk, dan tikus-tikus ini berkembang biak dalam proporsi wabah.” kata Maggie Watson, ilmuwan lingkungan dari Charles Sturt University.

Penanganan wabah tikus

Sayangnya, pertahanan yang para petani dan penduduk miliki hanya racun tikus yang gak terlalu berdampak signifikan untuk melawan hewan pengerat ini. Justru malah berpotensi merusak lingkungan.

Namun para ilmuwan juga mengingatkan bahwa penggunaan bahan kimia yang terlalu banyak hanya akan menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Pasalnya akan banyak reptilia  atau hewan pemangsa tikus yang bakal terkena kandungan racun tersebut. Atau sebutan lainnya mengalami bioakumulasi rodentisida, dan karena reptilia tampaknya mampu bertahan sedikit lebih lama setelah serapan rodentisida, mereka sendiri kemudian menjadi ‘bom waktu beracun’.

“Mengobati wabah tikus rumahan dengan konsekuensi ekosistem yang tidak seimbang sebenarnya bukan pilihan yang pantas di Australia. Mereka hanyalah sesuatu yang harus kita jalani,” kata Watson.

Jadi, penting juga untuk menjaga struktur habitat tempat hidup para predator tersebut.

“Burung-burung pemangsa, para karnivora asli, ular, dan kadal besar –mereka adalah pertahanan garis depan kita dalam melawan wabah tikus,” tegas Bateman.