Hujan lebat tengah menyelimuti aktivitas sehari-hari warga India belakangan ini. Saking lebatnya, hujan tersebut sampai menewaskan sebanyak 70 orang akibat tersambar petir secara bersamaan.
Ada tiga negara bagian India yang terdampak akibat hujan lebat serta petir kencang ini, di antaranya Uttar Pradesh, Rajasthan, dan Madhya Pradesh. Seperti apa kondisi saat ini di sana?
Sambaran Petir Jadi Petaka Bagi Warga India
Pejabat pemerintah setempat memaparkan setidaknya ada 70 warga India yang meninggal akibat tersambar petir dan sejumlah orang mengalami luka-luka. Padahal negara tersebut kini tengah fokus dalam penanganan pandemi Covid-19 yang meledak lagi akibat varian Delta.
“Banyak orang kehilangan nyawa akibat sambaran petir di sejumlah daerah di Rajasthan. Ini sangat menyedihkan. Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga korban,” kata Perdana Menteri, Narendra Modi dalam cuitannya di Twitter.
Read more:
-
Pelukis Asal Indonesia Berhasil Pecahkan Rekor Lelang Berkat Karyanya!
-
Mau Wisata ke Luar Angkasa? Virgin Galactic Tawarkan Kesempatan Gratis Buat Dua Orang!
- 4 Jas Hujan Terbaik, Ada Milikmu?
Tercatat pada Minggu (11/7) dalam 24 jam terakhir korban tewas di Uttar Pradesh bertambah menjadi 42 orang. Begitu pula dengan warga India di Madhya Pradesh yang mencatatkan ada tujuh orang meninggal dunia.
Kepala Menteri Rajasthan, Ashok Gehlot mengumumkan akan memberikan dana kompensasi kepada warga India yang anggota keluarganya menjadi korban akibat sambaran petir tersebut.
Kenapa Orang Bisa Tersambar Petir?
Memasuki musim penghujan, aktivitas petir memang akan meningkat. Ada pula sejumlah faktor yang mempengaruhi seseorang bisa tersambar petir, salah satunya keberadaan orang di ruang terbuka yang membuatnya menjadi objek paling menonjol.
Mengutip Kumparan, pada umumnya aktivitas petir dimulai dari awan. Petir di awan yang bermuatan negatif akan mencari lawannya di Bumi yang bermuatan positif.
Perjalanan petir dari awan ke Bumi pun harus menempuh jalan yang zig-zag. Hal tersebut dikarenakan perjalanannya bergantung pada kantong muatan di udara.
Maka dari itu, ketika petir mendekati permukaan Bumi, muatan positif seperti kepala orang, puncak pohon, sampai bangunan pencakar langit bisa tersambar.
“Kalau ada orang di tempat terbuka, maka muatan penyambut dari kepala orang itu bisa jadi lebih cepat dari sekelilingnya untuk menyambut langkah-langkah pelopor petir dari awan. Itulah perisitwa orang disambar petir,” kata Ahli Petir STEI ITB, Dr. Ir. Syarif Hidayat dikutip dari Kumparan.
_
Ada yang pernah tersambar petir juga? Apa ya rasanya?