AI di Bidang Psikologi

Bidang konseling biasanya dilakukan antara manusia dengan manusia lainnya. Melansir TIME Magazine, konseling biasanya merupakan praktek yang secara tradisional dibangun berdasarkan interaksi manusia, pun kepercayaan, kedekatan, dan kecerdasan emosional.

Walaupun begitu, perkembangan AI saat ini semakin marak dan mulai menerobos berbagai bidang, termasuk psikologis. AI bisa membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai tugas administratif, seperti memasukkan data dan riset klinis.

Lantas, sejauh mana AI dapat terlibat? Apakah AI bisa berperan sebagai “psikolog” manusia?

Comforting Big Hero 6 GIF by Sky

(via Giphy)

Peran AI di Bidang Kesehatan Mental Saat Ini

Sebagaimana dilansir TIME Magazine, dalam sebuah jajak pendapat, sebanyak 80% orang yang menggunakan ChatGPT untuk memberikan nasihat kesehatan mental mengaku program tersebut merupakan alternatif yang baik dari terapi pada umumnya. 

Nggak hanya itu, data dari aplikasi penyedia layanan kesehatan mental berbasis AI, yakni Earkick, menemukan bahwa orang yang menggunakan aplikasi tersebut selama 5 bulan merasakan peningkatan suasana hati sebanyak 34%, pun pengurangan kecemasan sebanyak 32%.

“Penting bagi pasien untuk merasakan kepercayaan kepada terapis (yang dalam hal ini bisa saja adalah psikolog), sehingga mereka merasa terapisnya cukup hangat, mengerti, dan berempati, dan mereka merasa terapis ini adalah seseorang yang bisa mereka ajak bicara.”

  • Psikiater di Yale University David Tolin, dilansir dari TIME Magazine.

Empati Jadi Elemen Penting Dalam Terapi, Apakah AI Bisa Melakukannya?

Sebagaimana dilansir Psychology Today, dalam terapi, pendekatan yang dilakukan biasanya ialah berdasarkan empati atau kemampuan seseorang untuk memposisikan dirinya sebagai orang yang mengalami masalah.

Ikatan empati antara psikolog dan pasiennya biasanya datang dari pengalaman kehidupan yang mirip, meski gak benar-benar identik. Psikolog memiliki rasa takut, ketidakadilan sosial, dan rasa senang seperti yang dirasakan pasiennya, berbeda dengan AI yang nggak memiliki akses akan hal itu.

Bisa dikatakan, AI memiliki keterbatasan dalam meniru pengalaman sulit yang dirasakan manusia.

Mental Health Strength GIF by CBS

(via Giphy)

Gimana Peran AI Dalam Mendukung Bidang Psikologi Dunia?

  • AI dilihat sebagai alat baru dalam perencanaan kesehatan mental.
  • AI dapat mengidentifikasi masalah kesehatan mental pada individu ataupun populasi.
  • AI dapat mengumpulkan dan memberikan data secara otomatis, yang notabene dapat memudahkan psikolog dan psikiater, pun membuat mereka lebih memahami penyebab masalah mental yang kompleks.

Sumber: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Apa Saja Tantangan Penggunaan AI Dalam Psikologis?

  • AI rentan menimbulkan bias.
  • AI bisa saja memberikan interpretasi yang tidak akurat.
  • Kurangnya transparansi dalam penggunaan model AI.

Sumber: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

art psychology GIF

(via Giphy)

Bisakah AI Gantiin Peran Terapis?

“Jika saya mengatakan kepada Anda bahwa saya ingin mengganti teman terbaik Anda dengan komputer, Anda mungkin merasa tidak senang. Ada sesuatu yang sangat tidak memuaskan dari hal itu, karena itu bukan orang. Saya pikir prinsip yang sama bisa diterapkan untuk terapis juga.”

  • Profesor Psikiatri di Yale University David Tolin.

Masalah Kesehatan Mental di Dunia

Berdasarkan data WHO, satu dari delapan orang di dunia hidup dengan gangguan mental. Bila melihat aspek jenis kelamin, gangguan kecemasan dan depresi menjadi yang paling sering terjadi pada laki-laki dan perempuan.

Kalian lebih milih konseling pakai AI atau ke sesama manusia? Let us know!

(Illustration by USS Feed)