Anak-anak Gen Z memang suka segala hal yang ‘praktis’ dan nggak ribet, setidaknya ini yang Iqbaal Ramadhan bilang di virtual event The Body Shop, 14 September kemarin.
Walau begitu, sekarang generasi muda sudah mulai sadar akan pentingnya mulai menjalankan gaya hidup yang lebih sustainable dan ramah lingkungan.
Menurutnya, langkah kecil pun bisa sangat berarti.
The Body Shop luncurkan #KerenTanpaNyampah, ajak masyarakat jalani gaya hidup baru
Faktanya, ada sekitar 4,8 juta ton sampah plastik di Indonesia per tahunnya yang nggak terkelola cecara baik, menurut NPAP. Untuk itu, The Body Shop ingin memperkuat komitmen terhadap isu lingkungan ini.
#KerenTanpaNyampah adalah salah satu kampanye yang mereka luncurkan untuk mengajak kita semua nggak ‘nyumbang’ sampah, khususnya kemasan kosmetik. Hal ini bisa jadi bagian dari gaya hidup normal baru.
Ajakan ini juga tercermmin dari program Bring Back Our Bottle (BBOB) yang sudah mereka jalankan sejak 2008. Program ini jadi pionir pengembalian kemasan kosmetik yang sudah kosong di Indonesia.
Refill Station, tanpa harus nambah-nambah sampah botol!
Sejalan dengan itu, The Body Shop juga mengedepankan konsep Full Circular Economy, dengan menghadirkan produk-produk dari hasil recycle.
Bukan cuma itu, mereka juga mengadakan Refill Station yang bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kita bisa beli botol aluminium yang bisa kita isi ulang di gerai The Body Shop.
Tentunya, dengan program ini kita bisa mendapat produk The Body Shop dengan harga yang lebih ekonomis. Konsep ‘refill‘ seperti ini jugalah yang Iqbaal Ramadhan sebut sebagai ‘keren’
Bicara soal peduli lingkungan, Iqbaal Ramadhan sebut ini adalah ‘keren’ yang baru
Bawa botol dan pergi ke tempat belanja (dalam hal ini, The Body Shop), dan bilang: “Mau refill, nih!”
Ini jadi hal ‘keren’ yang baru, menurut Iqbaal Ramadhan. Gerakan-gerakan peduli lingkungan ini bisa jadi tren baru yang dimulai dari individu, sampai banyak orang pun ikut terpengaruh.
Banyak anak muda, khususnya Gen Z, yang masih enggan untuk melakukan gerakan-gerakan semacam ini. Alasannya, karena merasa yang mereka lakukan itu ‘nggak berpengaruh’.
Padahal, ungkap Iqbaal, gerakan kecil dan kolektif dari setiap orang bisa punya pengaruh besar untuk lingkungan kita.
—
Udah ‘bring back‘ botol dari The Body Shop, belum?
Baca juga: