Disebut “King of Lip Service,” Jokowi: boleh-boleh saja
Presiden Joko Widodo akhirnya merespon tudingan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menudingnya sebagai “The King of Lip Service.”
Hal ini ia ungkapkan lewat siaran di channel YouTube Sekertariat Presiden, Selasa (29/6).
“Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik ini ya boleh-boleh saja,” ujarnya.
Baca juga: Voice of Baceprot Bakal Manggung Bareng Slipknot, Judas Priest dan Limp Bizkit di Festival Wacken Open Air 2022
Jokowi Lip Service?
Lebih lanjut, Jokowi juga menuturkan bahwa pihak universitas tak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi.
Yang penting, menurut Jokowi, aski berekspresi tersebut tetap harus disampaikan dengan tata krama dan sopan santun.
“Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi. Tapi ingat kita ini memiliki budaya tatakrama budaya kesopansantunan saya kira biasa,” tuturnya.
“Mungkin mereka belajar mengekspresikan pendapat tapi yang saat ini penting kita semuanya memang bersama sama fokus untuk penanganan covid-19,” sambungnya.
Baca juga: Akun TikTok Kemenkes RI Promosikan Vaksinasi Covid-19 dengan Karakter Anime Ini
UGM ikut sindir Jokowi
Sebutan “The King of Lip Service” yang disematkan BEM UI pada presiden Jokowi lewat konten media sosial.
Julukan tersebut disampaikan karena sang presiden dianggap kerap menyampaikan janji manis yang tak selaras dengan realita.
“Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk ‘lip service’ semata,” tulis BEM UI di kolom caption.
Tak lama berselang, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gajah Mada pun ikut angkat suara lewat media sosial.
Pesan sarkastis tersebut disampaikan dengan ucapan selamat ulang tahun.
“Sugeng Ambal Warsa (selamat ulang tahun) Bapak Presiden Orde (Paling) Baru,” tulis poster yang diunggah akun Instagram @bemkm_ugm, dikutip pada Senin (28/6).
Kemudian BEM UGM berharap Jokowi semakin dewasa dalam menanggapi kritik dan masukan dari rakyat, yang merupakan sindiran atas isu revisi UU ITE dan RKUHP.