Korban dugaan keracunan menu dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat semakin bertambah.
Puluhan siswa SMP PGRI 1 dan MAN 1 Cianjur diduga keracunan setelah santap MBG, warga setempat juga alami kejadian serupa
Awalnya dugaan keracunan diketahui menimpa puluhan siswa dari MAN 1 Cianjur, namun ternyata puluhan siswa SMP PGRI 1 turut mengalami kejadian yang serupa.
Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal menambahkan bahkan tidak hanya puluhan siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 yang mengalami keracunan pada periode yang sama.
Diketahui ada sekitar 98 warga di Kecamatan Mande yang juga mengalami keracunan masal setelah mereka memakan hidangan pada sebuah acara hajatan warga.
“Sehingga total warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN 1 Cianjur dan 98 warga Kecamatan Mande,” kata Yusman Faisal dilansir Antara, Selasa, 22 April 2025.
Dinas Kesehatan Cianjur tetapkan status KLB setelah banyaknya jumlah korban
Sehubungan dengan semakin bertambahnya jumlah korban terduga keracunan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akhirnya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Selama masa KLB, Kepala Dinkes Cianjur mengatakan pihaknya akan memaksimalkan penanganan para korban yang sudah terdata secara resmi baik yang mendapat perawatan di rumah sakit maupun di rumah.
Yusman mengatakan pihaknya juga mendata setiap siswa yang sempat menyantap menu MBG di sekolah.
Kepala Dinkes Cianjur turunkan tim dari semua puskesmas untuk memantai para terduga korban
Ia juga mengklaim menurunkan tim dari setiap puskesmas di daerah Cianjur untuk mendatangi semua terduga korban. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan mereka secara rutin hingga pulih seperti semula.
“Informasi terbaru kondisi korban keracunan puluhan siswa dari dua sekolah mulai membaik, sedangkan puluhan warga Mande juga sama, dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas,” ujarnya.
Hingga saat berita ini diturunkan, puluhan siswa yang semat menjalani perawatan di rumah sakit sebagian besar sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah sambil mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Let uss know your thoughts!