Usulan Presiden Jokowi
Perayaan Lebaran tahun ini mungkin akan terasa berbeda karena adanya pandemi COVID-19. Dengan adanya pembatasan aktivitas, publik terancam nggak bisa mudik di hari raya tahun ini. Merespon hal tersebut, Presiden Jokowi pun mengusulkan penggantian hari libur nasional.
Jika terealisasi, hari libur nasional akan digeser menjadi setelah Hari Raya Idul Fitri yang jatuh di tanggal 23/24 Mei.
“Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat. Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya. Ini mungkin bisa dibicarakan,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal mudik melalui sambungan konferensi video, Kamis (2/4/2020).
Nggak cuma itu, penggantian hari libur nasional juga akan disertai dengan penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang disiapkan pemerintah.
Pemerintah daerah juga bisa menggratiskan tempat-tempat wisata supaya ramai pengunjung.
“Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat,” lanjut Jokowi.
Susun Peraturan Pemerintah
Dalam upaya melancarkan kegiatan pulang kampung di hari raya nanti, pemerintah pun tengah merampungkan peraturan pemerintah (PP) terkait mudik lebaran.
PP tersebut dirancang untuk memonitor aktivitas publik ketika pukang kampung supaya penyebaran COVID-19 bisa diminimalisir.
Walaupun begitu, masyarakat tetap dianjurkan untuk nggak mudik di Lebaran nanti.
“PP-nya sedang dirumuskan mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu,” ujar Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa (31/3/2020).
“Tapi yang jelas, kami meminta masyarakat untuk tidak mudik sebab risikonya besar sekali,” lanjut dia.
Ia mengatakan, hal ini penting untuk dipatuhi umat Islam karena bisa membahayakan orang lain, bahkan cenderung diharamkan. “Sesuatu yang wajib menurut agama dan diwajibkan oleh pemerintah itu menjadi kuat,” tuturnya.
Lo setuju nggak kalo hari libur nasional nanti digeser jadi setelah Lebaran? Yuk diskusiin di kolom komen!