Pada Senin (11/1) dini hari, Gunung Merapi kembali memuntahkan 19 kali lava pijar dalam waktu kurang lebih enam jam. Hal ini tercatat langsung melalui pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Dalam aktivitasnya kali ini, muntahan lava pjiar tercatat dengan jarak luncur maksimal 600 meter. Bagaimana kondisi Merapi saat ini?
Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan bahwa sejak pengamatan dimulai jam 00.00 – 06.00 WIB, Merapi terhitung 19 kali mengeluarkan lava pijarnya ke arah hulu kali Krasak.
Selama lava pijar dimuntahkan, BPPTKG juga mencatat sebanyak 42 kali gempa guguran, tujuh kali gempa embusan, 46 kali gempa fase banyak, dan tujuh kali gempa vulkanik dangkal. Selama semua kejadian tersebut terjadi, asap berwarna putih juga tampak mengebul setinggi 400 meter dengan intensitas tebal.
Melalui pantauan tersebut, BPPTKG tetap mempertahankan status Merapi pada Siaga (Level III). Menurut mereka, potensi bahaya cukup besar akibat erupsi diperkirakan akan berdampak dalam radius lima kilometer dari puncak gunung.
Maka dari itu segala aktivitas di hulu gunung Merapi, termasuk kegiatan pertambangan harus dihentikan sementara demi keselamatan. Para pelaku wisata di sekitar kaki gunung juga diimbau tidak melakukan kegiatan terlebih dahulu.
Kondisi Merapi Seminggu Ini
Sejak akhir tahun 2020, gunung Merapi memang terlihat kembali menunjukan aktivitasnya. Hal tersebut diawali dengan keluarnya lava pijar dari mulut gunung, awan panas, serta beberapa gempa vulkanik dangkal yang terjadi.
Sehingga status gunung ini pun sudah masuk ke tahap Siaga (Level III) yang membuat warga sekitar mulai dievakuasi ke tempat pengungsian. Tempat pengungsian pun kini juga dilengkapi dengan fasilitas rapid test sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
_
Semoga semua dalam keadaan selamat ya!