Bayi 54 Hari Meninggal Usai Minum Ramuan Tradisional

Sebuah kabar mengenai bayi berusia 54 hari yang meninggal usai minum ramuan tradisional viral di berbagai media sosial.

Usai hal tersebut viral, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya memberikan respon terkait kasus tersebut.

Menuai Respon dari Kemenkes

Respon tersebut disampaikan secara langsung oleh Siti Nadia Tarmizi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes.

Siti menyampaikan bahwa Kementrian Kesehatan selalu mengimbau kepada para orang tua, untuk selalu mengutamakan layanan kesehatan yang diakui oleh pemerintah.

Misalnya saja di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas dan kemampuan dalam menangani masalah kesehatan pada anak.

Oleh karena itu, penanganan anak ketika sakit tidak boleh dengan cara yang sembarangan. Terutama bagi bayi yang baru lahir.

“Tentunya, dalam kondisi sakit kita selalu menganjurkan dan mengimbau para orang tua untuk ke puskesmas atau rumah sakit atau ke tenaga kesehatan sebagai pilihan pertama, karena kita tidak tahu kondisi sakit anak kita, apakah kondisinya berat atau ringan,” ujar Nadia Tarmizi dilansir CNN Indonesia, Rabu, 18 Januari 2023.

Keluarga Prefer Pengobatan Tradisional dibanding ke Rumah Sakit

Nadia juga mengatakan bahwa saat ini, pemerintah Indonesia sudah mempermudah akses masyarakat ke layanan kesehatan.

Selain itu, ia juga mengklaim bahwa terkait pembiayaan masyarakat Indonesia saat ini sudah bisa memanfaatkan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kasus tersebut diketahui seorang bayi yang meninggal usai minum ramuan tradisional.

Minuman tradisional tersebut diketahui berupa daun kecipir dan kencur yang diperas dan dijadikan minuman.

Bayi yang meminum ramuan tersebut mengalami sesak napas dan infeksi paru-paru.

Sayangnya nyawa sang bayi tidak dapat diselamatkan akibat pihak keluarga yang melarang kedua orang tua untuk membawanya ke dokter.

Pihak keluarga justru meminta sang orang tua untuk memberikan pertolongan dengan memanfaatkan ramua tradisional.

Let uss know your thoughts!

Image via Unsplash