Tidak tanggung-tanggung, WhatApp pasang iklan di koran seukuran satu halaman penuh
Pasang iklan di koran kerap kali menjadi cara yang efektif untuk dapat menarik perhatian seseorang.
Cara serupa tampaknya menjadi pilihan Facebook, seperti di lansir Reuters. Perusahaan tersebut kedapatan menaruh iklan WhatsApp berukuran satu halaman penuh di sejumlah koran cetak India.
Iklan tersebut disebar di 10 surat kabar berbahsa Inggris dan Hindi. Dalam iklan yang setidaknya menelan puluhan juta Rupee, Facebook dan WhatsApp berupaya mengklarifikasi kebijakan mereka yang menjadi kontroversi dalam beberapa minggu terakhir.
“WhatsApp tidak dapat melihat pesan pribadi Anda atau mendengar panggilan Anda, begitu pula Facebook. Setiap pesan pribadi, foto, video, pesan suara dan dokumen yang Anda kirim ke teman, keluarga dan rekan kerja Anda secara pribadi atau grup obrolan dilindungi oleh enskripsi ujung-ke-ujung,” tulis iklan tersebt.
“Itu tetap di antara kamu”. Menariknya, ini bukan kampanye iklan pertama WhatsApp ditengah kontroversi. Dua tahun lalu mereka juga sempat menggunakan strategi media yang sama saat mendapat kritik gagal mengatasi hoaks di India.
Kebijakan membagikan data pengguna Business ke Facebook menuai kecaman
Sebelumnya, perusahan tersebut menyebutkan berencana untuk membagikan data pengguna WhatsApp Business ke Facebook. Wacana tersebut kemudian menuai kontroversi dan berbagai kecaman.
WhatsApp menjelaskan bahwa lewat kebijakan itu, mereka ingin agar para pengguna dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat WhatsApp-nya. Namun rencana yang seharunsya berlaku mulai 8 Febuari 2021 tersebut dikabarkan akan ditunda selama tiga bulan ke depan.
-
WhatsApp Diprotes, Pembagian Data ke Facebook Ditunda Selama 3 Bulan
-
WhatsApp Dinilai Bermasalah, Pengguna Aplikasi Signal Meningkat 4200 Persen!
-
Transfer Uang Lewat WhatsApp Akan Bisa Dilakukan, Kapan Masuk Indonesia?
Meski demikan, sudah terlalu banyak pengguna yang telah salah mengartikan maksud perusahaan mengingat rekam jejak pelanggaran yang pernah terjadi pada pelanggaran privasi Facebook. Buntutnya, tidak sedikit yang memilih untuk beralih ke platform lain seperti Signal atau Telegram yang dianggap lebih aman dan menghargai privasi pengguna.
Saking banyaknya pengguna yang pindah, Pavel Durov sang Pendiri Telegram menyebutkan bahwa perpindahan ke Telegram dalam beberapa hari terakhir adalah migrasi digital terbesar dalam sejarah manusia, dengan catatan 25 juta pengguna baru dalam 72 jam.
—
Makanya dibaca dulu keles kebijakan privasinya.