Dipermainkan DW, A berniat membalas dendam

Setelah keadaan A berangsur pulih, hubungannya dengan DW juga kembali membaik. Keduanya menjalin komunikasi layaknya muda-mudi yang sedang pdkt.

Beberapa saat kemudian A menyempatkan diri mengajak DW pergi ke suatu tempat. Di sana dirinya bermaksud untuk mengungkapkan isi hatinya dan menjadikan DW pacar resminya.

Ternyata apa yang diharapkan A justru tidak terjadi, ia malah dikecewakan dengan pernyataan DW.

Amarahnya terhadap DW terbawa ke dalam tidur, sampai-sampai dirinya bermimpi sesuatu yang sangat aneh. Dalam mimpinya itu dia terbangun di tengah hutan dan melihat sesosok yang bercahaya mirip kunang-kunang. A yang penasaran kemudian mengikuti cahaya itu sampai sebuah desa yang mirip dengan asalnya.

Dia terus berlari sampai sosok itu masuk ke sebuah gubuk tua yang seingatnya dihuni oleh kakek yang sebatang kara. Saat sedang berdiri di depan rumah itu, tiba-tiba sesosok kakek tua keluar dari rumah itu dan menawarkannya minum.

Setelah bangun dari tidurnya, A bergegas pergi ke tempat yang ada di dalam mimpinya. Ia pun berhasil menemukan rumah itu dan berdiri memandanginya.

Saat itu pula kejadian yang sama dengan mimpinya terjadi. Seorang kakek keluar dari rumah itu diringi dengan bau kemenyan. Kakek itu kemudian mengajak A masuk ke dalam rumahnya.

Meski dengan penuh ketakutan, rasa dendam A kepada DW jauh lebih kuat. Pada akhirnya dia masuk ke rumah tersebut.