Blonde di Netflix kembali tuai reaksi negatif

Penasaran dengan film Blonde di Netflix? Kalo lo punya masalah kesehatan mental, baiknya lo mengurungkan niat tersebut.

Hal ini dianjurkan oleh Andri, psikiater di klinik Psikosomatik RS EMC Alam Sutera.

Ia menyebut, film tersebut tidak cocok untuk ditonton mereka yang mengidap depresi, BPD dan gangguan bipolar.

Baca juga: Ledek Teman Karena Belum Nikah, Pria di Tana Toraja Dibacok

Dianggap sebagai film yang triggering

Film Blonde adalah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama.

Kisahnya bersirkulasi pada kisah nyata kehidupan Marilyn Monroe. Sayangnya, film tersebut mengandung adegan-adengan yang triggering.

Misalnya adegan karakter ibu Marilyn Monroe yang menelantarkan bahkan mencoba membunuh sang anak.

Selain itu, ada pula indikasi bahwa sosok bintang tersebut sebagai pemilik kepribadian yang tidak stabil.

Bahkan ketika tutup usia, sosok Marilyn Monroe dinilai kontoversial karena meninggal karena keracunan barbiturat atau obat tidur.

“Ini pada beberapa kasus yang punya latar belakang traumatik kehidupan masa kecil, itu bisa membangkitkan kembali (trigger) emosinya [dan traumanya],” kata Andri, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (4/10).

“Untuk teman yang masih pengobatan, awal pengobatan, sebaiknya enggak nonton. [Dikhawatirkan] bisa terbangkitkan traumatiknya. Secara sinematografi baik, tapi kejiwaan tidak dulu,” katanya.

https://www.instagram.com/p/CjKwOujM9Aj/

Baca juga: Trauma Healing Khusus Penyintas Tragedi Kanjuruhan

Blonde

Blonde adalah film garapan Andrew Dominik.

Kisahnya dibuat berdasarkan novel tahun 2000 yang ditulis oleh Joyce Carol Oates.

Namun sayangnya film tersebut menuai reaksi negatif. Bahkan banyak orang yang hanya kuat nonton film tersebut selama 20 menit.

Your thoughts? Let us know!