Dalam sebuah lelang Hari Presiden, Sweater Harvard milik John F Kennedy laku terjual US$ 85 ribu (Rp 1,2 Milliar)
Sweater Harvard berbahan wol merah, dengan huruf “H” hitam besar di depannya dan delapan kancing putih mutiara jadi salah satu kenang-kenangan dari John F Kennedy. Namanya juga tersemat di dalam kerahnya.
Dulunya, sweater ini diberikan kepada juru kamera CBS, Herman lang yang saat itu merekam wawancara dengan Jacqueline Kennedy tahun 1964.
Cuaca yang dingin membuat Lang kedinginan dan ditawari jaket. Namun, saat Lang ingin mengembalikannya, ia malah diminta menyimpan sweater ini untuk mengingat mendiang presiden.
Baca juga: Fantastic Four Versi MCU akan Libatkan Jennifer Lawrence?
Barang-barang lainnya dengan harga puluhan ribu dollar
Gak cuma sweater presideng ke-35 AS, foto Abraham Lincoln dan Putranya stad yang ditanda tangani juga laku dengan harga lebih dari US$135 ribu.
Selain itu, tiket lotere yang ditandatangani George Washington laku seharga hampir US$26 ribu.
Tulisan tangan dari Ronal Reagan untuk putrinya yang saat itu terasing juga laku US$ 24 ribu.
Dokumen dan tulisan yang ditandatangani John Quincy Adams, James Monroe, James Madison, Andrew Jackson, Martin Van Buren, Zachary Taylor, Millard Fillmore, James Buchanan, Ulysses S. Grant dan James Garfield juga menjadi item yang masuk ke daftar penawaran.
Juga, surat perintah Johnson untuk hari berkabung menghormati Lincoln tertanggal 31 Mei 1865.
Surat itu berisi “Besok tanggal 1 Juni adalah hari yang ditunjuk untuk Penghinaan Khusus dan Doa sebagai akibat dari pembunuhan mendiang Presiden Abraham Lincoln di Amerika Serikat, Kantor Eksekutif dan Berbagai Departemen akan ditutup pada siang hari ”.
Bahkan, gak cuma barang-barang presiden AS yang terlelang.
Rambut Washington bakal diturunkan kepada keluarga cucu mereka, termasuk dokumentasi.
baca juga: Cuti Bersama 2021 Dipangkas dari 7 Hari Jadi 2 Hari, Begini Jadwalnya
Pelelangan RR
lelangan ini mulai sejak 11 februari – 18 februari dan dilakukan secara online.
Juru bicara pelelangan RR, Mike Graff, menjelaskan “Koleksi tersebut untuk menghormati “menghormati komandan terhormat Amerika- kepala ”.
“Dari pendirian bangsa hingga zaman modern, inilah para pemimpin yang telah membimbing Amerika Serikat melalui masa perang dan perdamaian,” tambahnya.