17 Badak Jawa dilaporkan hilang dari pantauan

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Yayasan Auriga Nusantara yang bertajuk “Badak Jawa di Ujung Tanduk”, ada sebanyak 17 badak (rhinoceros sondaicus) yang dilaporkan hilang.

Hilangnya ke-17 badak jawa tersebut juga hasil penyelidikan dari pantauan sejumlah kamera yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Dari 17 ada 2 yang ditemukan sudah mati

Bukan temuan yang baru, berdasarkan hasil penelisiskan yang dilakukan oleh pihak Yayasan Auriga Nusantara, keseluruh 17 badak jawa tersebut tidak dapat ditemukan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sudah sejak 2021 lalu.

Bahkan dua di antara 17 badak jawa yang diklaim hilang itu ditemukan mati pada tahun 2021.

Kedua badak yang memiliki nama latin rhinoceros sondaicus yang ditemukan mati itu bernama Puspa dan Wira.

“Hasil penelisikan yang kami lakukan, 17 individu badak jawa tidak terekam kamera deteksi pada 2021. Dua di antaranya bahkan ditemukan mati pada tahun yang sama,” ujar Peneliti dari Yayasan Auriga Nusantara Riszki Is Hardianto seperti yang dikutip dari konferensi pers daring, Rabu, 12 April 2023.

7 di antara 15 adalah betina

Matinya dua badak jawa tersebut secara otomatis mengurangi jumlah badak yang sebelumnya dilaporkan tidak dapat ditemukan oleh staff.

Hal tersebut mengonfirmasi bahwa sampai pada Agustus 2022, setidaknya ada 15 badak yang masih belum dapat dideteksi keberadaannya melalui 220 kamera yang telah tersebar di habitat Ujung Kulon.

Hal yang cukup dianggap krusial oleh pihak TNUK, dari 15, ada 7 badak jawa yang tidak dapat dipantau keberadaannya oleh staff merupakan betina.

Secara otomatis kasus ini akan mengakibatkan berkurangnya populasi Badak Jawa di Ujung Kulon.

Salah satu dugaan kuat dari Peneliti dari Yayasan Auriga Nusantara atas hilangnya seluruh badak tersebut adalah karena perburuan satwa.

Let uss know your thoughts!

Image via Kevin Folk at Unsplash