Aksi Kamisan suarakan isu-isu sosial dan HAM Indonesia
Untuk pertama kalinya, Aksi Kamisan debut di Bangkok Thailand.
Aksi tersebut jadi bagian dari gerakan Milk Tea Alliance, aliansi pro demokrasi berbasis kaum muda di Hong Kong, Taiwan, Thailand, Myanmar, Indonesia dan sejumlah negara lainnya.
Berlangsung di depan kantor Kedutaan Besar Rakyar Indonesia (KBRI) di Bangkok, aksi tersebut konsisten suarakan isu pelanggaran HAM dan isu sosial politik Indonesia.
"SILENT IS THE LOUDEST SCREAM"
HIDUP KORBAN, JANGAN DIAM, LAWAN!#AksiKamisanBKK #Silentprotest https://t.co/pAgD7ZdRK9 pic.twitter.com/aA6ftE9zYk
— Milk Tea Alliance Indonesia (@IDmilktea) February 3, 2022
Baca juga: Ibu Kota Baru Nusantara Bakal Berupa Forest City, Hutan Mendominasi
Tuntutan Aksi Kamisan di Bangkok
Menurut pegiat Kamisan sekaligus anggota KontraS, Ahmad Sajali, aksi tersebut menggaungkan setidaknya lima isu.
Isu-isu tersebut meliputi penolakan UU Ibu Kota Negara yang baru saja disahkan, penyiksaan & perbudakan di Langkat, Sumatera Utara, tuntutan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu dan hari ini.
Ada pula tuntutan agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan, serta tuntutan terhadap pemerintah Indonesia dan pemerintah di negara-negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM di Myanmar.
Baca juga: Seorang Perempuan Mengaku Diperkosa Tiga Hingga Empat Orang di Metaverse
15 tahun
Perlu diketahui, Aksi Kamisan pertama kali dilakukan pada 18 Januari 2007.
Selama 15 tahun, aksi tersebut konsisten dilakukan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat setiap Kamis Sore. Beberapa pegiatnya meliputi keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Sayangnya, hingga kini banyak tuntutan mereka yang belum mendapat keadilan hingga kini.
Bermula di ibu kota, kini aksi yang identik dengan pakaian dan payung hitam tersebut telah menyebar ke sejumlah daerah seperti Bandung, Yogyakarta, bahkan Kalimantan.
-
Viral Ceramah Diduga Romantisasi KDRT, hingga Komnas Perempuan Angkat Suara
-
Bumame Keluarkan Hasil PCR Meski Belum Tes: Bumame Minta Maaf, DPR Minta Investigasi
-
Museum Holocaust Bakal Didirikan di Minahasa, Picu Pro Kontra
(Foto: Milk Tea Alliance Indonesia)