CEO Meta dan Snapchat minta maaf atas dampak medsos ke anak muda.

Pada Rabu (31/01/2024), beberapa pemimpin media sosial ternama yakni Meta, TikTok, Snap, Discord, dan X (Twitter) ikut serta dalam pertemuan Komite Kehakiman Senat Amerika Serikat. Mereka membahas soal dampak media sosial terhadap anak muda. 

Pertemuan ini dimulai dengan pengungkapan testimoni anak dan orang tua yang mengatakan mereka atau anak mereka tereksploitasi di media sosial. Rapat ini juga diwarnai dengan berbagai hal, mulai dari testimoni orang tua yang anaknya kesulitan ataupun meninggal karena media sosial, hingga permintaan maaf dari penemu Facebook Mark Zuckerberg. 

Sumber: Associated Press & CNN. 

(Photo by ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)

“Mereka bertanggung jawab atas banyaknya bahaya yang dihadapi anak-anak kita secara online. Pilihan desain mereka, kegagalan mereka untuk berinvestasi dalam kepercayaan dan keamanan dengan memadai, upaya mereka untuk terus-menerus mengejar engagement dan keuntungan ketimbang keamanan dasar telah menempatkan anak-anak dan cucu kita dalam risiko.”

  • Senator Dick Durbin.

Permintaan Maaf Mark Zuckerberg & Evan Spiegel

CEO Meta Mark Zuckerberg meminta maaf kepada keluarga yang terdampak dari masalah media sosial dalam rapat ini.

“Saya minta maaf untuk segala hal yang telah kalian alami,” kata Mark.

Nggak hanya Mark, CEO Snap Evan Spiegel juga meminta maaf kepada keluarga yang anaknya meninggal dunia setelah membeli obat-obatan di Snapchat.

“Saya benar-benar meminta maaf karena kami belum bisa mencegah tragedi ini,” tutur Spiegel. 

Beberapa Masalah di Media Sosial

  • Predator seksual.
  • Fitur yang membuat orang ketagihan.
  • Kasus bunuh diri dan menyakiti diri sendiri.
  • Gangguan makan.
  • Standar kecantikan yang nggak realistis.
  • Bullying. 

Kasus Gugatan ke Meta

Beberapa bulan sebelum rapat ini, Meta sempat digugat oleh 33 negara bagian AS karena dinilai gagal melindungi remaja dari bahaya media sosial. Penggugat menuduh Meta mengetahui bahwa jutaan pengguna Instagram berusia di bawah 13 tahun adalah “rahasia umum” yang terus didokumentasikan secara rutin, dianalisis dan dikonfirmasi secara ketat, pun ditutupi dari publik. 

Nggak hanya itu, Meta juga dituduh secara sengaja berupaya membuat anak-anak kecanduan media sosial. Meta berupaya melakukan itu untuk meningkatkan keuntungan dan secara rutin mengumpulkan data anak-anak di bawah 13 tahun tanpa persetujuan orang tua si anak. 

Sumber: New York Post & CBS News. 

Metaverse GIF by Meta

(via Giphy)

Apa Bahaya Medsos Buat Anak Muda?

  • Mengganggu mereka dalam mengerjakan tugas, olahraga, ataupun aktivitas bersama keluarga.
  • Mengganggu tidur.
  • Membawa mereka ke informasi yang bias dan tidak tepat. 
  • Menjadi medium untuk menyebarkan rumor ataupun menyebarkan terlalu banyak informasi personal. 
  • Menunjukkan kepada mereka standar hidup dan standar tubuh orang lain yang tidak realistis. 
  • Membawa mereka ke predator online, yang bisa saja mengeksploitasi mereka. 
  • Mereka rentan menjadi korban cyberbullying, yang notabene bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. 
  • Konten tertentu di media sosial terhubung dengan perilaku menyakiti diri dan kematian. 

Sumber: Mayo Clinic

TL;DR

Pada Rabu (31/01/2024), beberapa pemimpin media sosial ternama yakni Meta, TikTok, Snap, Discord, dan X (Twitter) ikut serta dalam pertemuan dengan senat AS. Mereka membahas tentang dampak media sosial untuk anak muda.

Rapat ini dipenuhi berbagai isu, mulai dari testimoni orang tua yang anaknya meninggal karena media sosial, pun permintaan maaf dari Bos Meta Mark Zuckerberg dan Bos Snapchat Evan Spiegel. 

What are your thoughts? Let us know in the comment!

(Photo courtesy by AFP)