Menteri-menteri Likud mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 9 Februari 2025 yang berisi desakan untuk segera mengesahkan perubahan nama Tepi Barat (West Bank) Palestina menjadi Yudea dan Samaria.

Para menteri Israel desak Benjamin Netanyahu lewat surat

Permohonan tersebut dilakukan setelah kunjungan diplomatik Netanyahu ke Gedung Putih untuk menemui Presiden Amerika Serikat Doland Trump.

Dalam pertemuan tersebut Trump mengatakan bahwa empat minggu ke depan (dihitung sejak saat pertemuan) akan menjadi periode krusial bagi Israel dan AS untuk mengambil keputusan terkait masa depan dari Tepi Barat Palestina.

Dikutip Jewish Press, surat yang berjudul “Menerapkan Kedaulatan di Yudea dan Samaria – Mencegah Pembantaian Berikutnya,” dikirim oleh para menteri yang ditujukan langsung kepada Netanyahu.

Tuntut Netanyahu untuk segera menyerang Hamas di Jalur Gaza dan bebaskan sandera

Dalam laporan salah satu outlet berita Yahudi yang berbasis di AS, dalam surat menteri-menteri Likud mendesak Nentanyahu untuk memastikan “kehancuran total” bagi kelompok militan Hamas di Jalur Gaza dan memulangkan semua warga sipil yang disandera.

“Akhir pekan lalu, Anda menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Trump. Dalam diskusi Anda, Anda membahas isu-isu penting, termasuk ancaman jarak jauh, perjanjian perdamaian, dan, yang paling penting, perjuangan berkelanjutan untuk memastikan kehancuran total Hamas di Jalur Gaza dan kembalinya semua sandera kami dengan selamat,” demikian bunyi isi dari surat yang ditandatangani oleh Menteri Eli Cohen, Miki Zohar, Gila Gamliel, Amichai Shikli, Miri Regev, Shlomo Karai, Yoav Kisch, Idit Silman, Nir Barkat, Mai Golan, dan Dudi Amsalem, dilansir Jewish Press, Senin, 10 Februari 2025.

Desak PM Israel untuk memantapkan kedaulatan dengan mengubah nama ‘Tepi Barat’ Palestina menjadi ‘Yudea dan Samaria’

Para menteri juga mendesak Benjamin Netanyahu untuk meneguhkan pendirian mereka dalam misi memantapkan kedaulatan Israel dengan mengubah nama wilayah Tepian Barat (West Bank) Palestina menjadi Yudea dan Samaria.

“Kami ingin mengucapkan selamat kepada Anda dan mendorong Anda untuk berdiri teguh dalam membela kepentingan Israel. Pernyataan Presiden mengenai perubahan realitas di Gaza, serta pengakuannya atas diskusi mengenai memantapkan kedaulatan di tanah air kita yang alkitabiah di Yudea dan Samaria, menghadirkan peluang sejarah yang luar biasa.”

Parlemen AS buat RUU untuk mengganti nama West Bank jadi Judea dan Samaria

Di sisi lain, anggota parlemen AS dari Partai Republik di DPR dan Senat pada hari Selasa, 4 Februari 2025, mulai memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) yang berupaya untuk mengganti nama Tepi Barat menjadi “Yudea dan Samaria”, istilah yang digunakan oleh pendudukan Israel.

Senator Partai Republik yang dipimpin oleh Tom Cotton dan Claudia Tenney dalam dokumen resmi, menuntut departemen-departemen pemerintah AS untuk tidak menyebut wilayah yang dihuni oleh hampir tiga juta warga Palestina dengan Tepian Barat lagi namun sebagai Yudea dan Samaria.

Mengutip Middle East Monitor, Cotton menegaskan bahwa AS harus “berhenti menggunakan istilah Tepi Barat yang bermuatan politis”, dan menegaskan bahwa “hak hukum dan sejarah orang-orang Yahudi atas daerah Yudea dan Samaria yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.”


Let uss know your thoughts!