Gambar “Mona Lisa” baru-baru ini “kena” tumpahan sup.

Baru-baru ini, media maya diramaikan dengan aksi dua aktivis lingkungan yang melempar sup ke gambar “Mona Lisa” di Louvre Museum, Paris, untuk menggaungkan sistem pangan yang berkelanjutan. Gambar “Mona Lisa” sendiri dilapisi dengan kaca, sehingga aksi pelemparan sup ini nggak merusak mahakarya Leonardo da Vinci tersebut.  

Sebagaimana dilansir CBS News, sebanyak dua perempuan melemparkan sup ke gambar “Mona Lisa”, pun meneriakkan kata-kaya “Apa yang paling penting? Seni atau hak untuk makanan sehat dan berkelanjutan?” 

Di sisi lain, ini bukanlah pertama kalinya karya seni menjadi target aktivis untuk menyuarakan kekhawatiran mereka.

France Paris GIF by Storyful

(via Giphy)

Deret Penyerangan Karya Seni Oleh Aktivis

  • Serangan Sup Buat Gambar “Sunflowers”.

Oktober 2022: Dua aktivis yang tergabung dalam organisasi Just Stop Oil melemparkan sup tomat ke gambar “Sunflowers” karya Vincent van Gogh di London.

  • Serangan Sup Buat Gambar “The Sower”

November 2022: Aktivis dari kelompok Last Generation melemparkan sup kacang ke gambar “The Sower” karya Vincent van Gogh di Roma. 

  • Serangan ke Patung Lilin “La petite danseuse de quatorze ans”

April 2023: Aktivis lingkungan menyerang patung lilin “La petite danseuse de quatorze ans” karya Edgar Degas di Washington dengan cat merah dan hitam. 

  • Bawa Palu ke Gambar “The Rokeby Venus”

November 2023: Protestan yang tergabung dalam organisasi Just Stop Oil memecahkan kaca yang melindungi gambar “The Rokeby Venus” karya Diego Velazquez di London.

Sumber: RFI

Climate Change Vote GIF by INTO ACTION

(via Giphy)

Kenapa Karya Seni Jadi Sasaran Protes Aktivis?

  • Upaya untuk melakukan kampanye pembangkangan sipil tanpa kekerasan.
  • Ingin membuat orang memperhatikan masalah iklim.
  • Museum dinilai nggak cukup mengangkat soal masalah iklim. 
  • Menyinggung perilaku media yang lebih memperhatikan isu kerusakan karya seni berharga ketimbang kesejahteraan Bumi. 

Sumber: TIME Magazine, National Geographic, Forbes.  

“Ketika kita membicarakan aktivisme perubahan iklim dan strategi gerakan sosial, yang paling penting bukanlah melakukan acara protes satu kali dan menarik perhatian orang dimana-mana. Yang paling penting adalah membangun aktivisme akar rumput dan organisasi yang dapat menggerakan orang untuk memilih, melakukan protes, untuk beraksi. Membangun koalisi seperti itu adalah hal yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu terhadap perubahan iklim.”

  • Asisten Profesor Sosiologi Lingkungan di Washington State University, Dylan Bugden.

Protes Kayak Gini Dinilai Nggak Efektif

Menurut profesor di Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebijakan Universitas Bogazici, Levent Kurnaz, penting bagi aktivis untuk memikirkan apakah aksi mereka ini membangun kesadaran yang positif di mata publik terkait krisis iklim.

Ia juga menuturkan aksi kayak gini bisa aja nggak efektif buat mencapai tujuan kesadaran publik yang diinginkan aktivis. 

“Saya pikir aksi seperti itu (protes di museum dan galeri seni) menimbulkan rasa antipati di pikiran (masyarakat) ketimbang simpati. Kita harus lebih bijaksana kala mengatakan kepada masyarakat bahwa krisis iklim merupakan masalah yang lebih penting ketimbang rutinitas harian mereka,” kata Kurnaz, dikutip dari Anadolu Agency

Sejarah Aksi Penyerangan Karya Seni Buat Protes

Sebetulnya, penyerangan terhadap karya seni bukanlahnya hal yang dilakukan baru-baru ini. Dilansir dari Artnet, pada 1914, protes sempat menimpa karya seni  “The Rokeby Venus” karya Diego Velazquez. Protes ini dilakukan oleh Mary Raleigh Richardson untuk menyuarakan penolakannya atas penangkapan aktivis hak pilih. 

Nggak hanya itu, gambar “Mona Lisa” juga sempat jadi sasaran protes pada 1974 ketika dipamerkan di Museum Nasional Tokyo. Gambar “Mona Lisa” yang dilindungi kaca diwarnai dengan cat merah oleh seorang perempuan penyandang disabilitas untuk memprotes kurangnya perhatian museum terhadap kelompok difabel, dikutip dari Marca. 

Museum Sculpture GIF

(via Giphy)

TL;DR

Protes yang menyasar karya seni kembali terjadi. Terbaru, gambar “Mona Lisa” di Louvre Museum, Paris, jadi sasaran lemparan sup yang dilakukan aktivis lingkungan. 

Menurut pengamat, aktivis sebenarnya bisa lebih bijaksana lagi dalam menentukan aksi protes mereka. Ia juga mengungkapkan protes kayak gini dinilai bisa saja menimbulkan rasa antipati di masyarakat dan nggak efektif.

What are your thoughts? Let us know in the comment!

(Photo courtesy by AFP & Pixabay)