Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang meriah itu bisa memberi dampak positif bagi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Berlangsungnya acara empat tahunan tersebut juga bisa jadi ajang unjuk gigi para pelaku UMKM Papua. Nyatanya, hal ini juga lah yang Menparekraf Sandiaga Uno sebutkan.
Produk ekonomi kreatif asli daerah Papua pun laris manis.
Gelaran PON XX bikin produk asli Papua jadi hits
“Pertama-tama mengenai PON Papua, saya mendengar noken itu habis terjual, dan beberapa produk suvenir sampai produk kuliner seperti ulat sagu jadi hits.” ujar Sandiaga Uno, mengutip Detik.
Produk mereka laris manis jadi borongan pembeli, baik lewat sosmed maupun offline. Pasalnya, banyak orang yang jadi penasaran dan mau mencoba.
Katanya, jelas pagelaran ini meningkatkan penjualan produk-produk ekonomi kreatif daerah tersebut secara masif.
Hal ini juga diakui oleh salah satu pelaku UMKM dari Jayapura, Simon Tabuni.
Katanya, mama-mama Papua penjual noken yang berdagang di sekitar area juga senang karena hasil karya mereka laris manis.
“Saya sangat berterima kasih atas terselenggaranya PON di sini dan sebagai anak muda pelaku UMKM, saua merasakan sampak positif dari perhelatan ini,” katanya, melansir Antara.
Mengenal kerajinan noken, dan menu andalan atlet, ulat sagu
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kulit kayu. Kerajinan ini sendiri merupakan salah satu warisan budaya Papua yang UNESCO akui sejak 2012 silam.
Bukan sekedar anyaman dari serat kayu, daun, maupun batang anggrek, noken punya nilai lebih yang melambangkan kedewasaan.
Sementara itu, ulat sagu merupakan menu kuliner khas Papua yang kaya nutrisi dan protein.
Walau kelihatan nggak biasa, ternyata ulat sagu jadi menu andalan peraih emas PON XX kelas 65kg, Oto Gideon Wantik.
Oto menyebut, ulat sagu punya sensasi yang mirip seperti makan lemak di daging sapi, tapi lebih gurih.
—
Baca juga: