Di Olimpiade, Indonesia kerap mengandalkan cabang olah raga bulutangkis untuk meraih medali. Pasalnya bulutangkis merupakan salah satu olah raga favorit rakyat Indonesia.
Namun menariknya, ada cabang olah raga lain yang justru tidak kalah berjasa dalam menyumbang medali untuk Indonesia, yaitu angkat besi.
Di Olimpiade, angkat besi jadi penyumbang medali paling konsisten
Fakta menariknya, sejak Olimpiade Sydney 2020 sampai Olimpiade Tokyo 2020, selalu ada medali yang disumbangkan dari cabang olahraga angka besi.
Meski belum ada emas yang disumbang, konsistensi tersebut amat sangat patut mendapat apresiasi. Tradisi ‘setor medali’ di mulai pada ajang Olimpiade Sydney yang berlangsung 21 tahun silam.
Kala itu Indonesia mengirimkan tiga wakil dan semuanya berhasil membawa pulang medali. Lisa Rumbewas menyumbang perak, Sri Indrayani dengan perunggu dan Winarti Binti Slamet yang mendapatkan perak.
Selang empat tahun berselang, pada Athena 2004, Lisa sang atlet kelahiran Biak membuat prestasi serupa. Dirinya menjadi satu-satunya kontingen angkat besi yang meraih medali.
Beranjak ke Beijing 2008, keberhasilan Lisa meraih perunggu juga diikuti oleh debut gemilang Eko Yuli Irawan dan Triyatno yang turung menyumbang perunggu.
Berlanjut ke London 2021, kendati sudah tidak ada nama Lisa Rumbewas, Eko Yuli (perunggu) dan Triyatno (perak) mampu melanjutkan prestasi setor medali. Pada sektor wanita, Citra Febrianti dan Sri Wahyuni Agustiani juga sukses menyumbang perak.
Trend positif berlanjut di Tokyo 2020
Catatan positif Eko Yuli dengan perak pada Rio 2016 juga berlanjut pada prestasi gemilang di Tokyo 2020.
Atlet asal lampung itu kembali berhasil medali perak dan membuatnya menjadi atlet Indonesia paling sukses di Olimpiade.
Trend positif ini juga dilanjutkan Widy Cantika yang terlebih dahulu meraih perunggu. Bahkan Atlet 19 tahun bisa saja meraih perak jika atlet China terbukti menggunakan doping.
Prestasi demi prestasi yang ditorehkan cabang olahraga angkat besi kemudian dilanjutkan dengan kejutan manis dari Rahmat Erwin Abdullah yang sukses menyabet perunggu.
#Bronze for #INA
— Olympics (@Olympics) July 28, 2021
Rahmat Erwin Abdullah takes #bronze in the men’s #weightlifting 73kg category#StrongerTogether | #Tokyo2020 | @iwfnet pic.twitter.com/0AVBB3f5v1
Bukan tidak mungkin dalam beberapa hari ke depan, cabang olah raga ini akan kembali menyumbang medali. Pasalnya Nurul Akmal yang turun di nomor +87kg baru akan bertanding pada Minggu (2 Agustus).
-
Positif Covid-19, Mempelai Pria Ini Diwakilkan di Pernikahannya Sendiri
-
Peraih Medali Emas Olimpiade Filipina Dapat Makanan Gratis Seumur Hidup
-
Medali Olimpiade Tokyo 2020 Merupakan Hasil Daur Ulang Ponsel dan Laptop Tua
Berikut rekap prestasi cabang olah raga angkat besi di Olimpiade
Sydney 2000
- Lisa Rumbewas/medali perak 48 kg putri
- Sri Indrayani medali/perunggu 48 kg putri
- Winarti Binti Slamet/medali perak 53 kg putri
Athena 2004
- Lisa Rumbewas/medali perak 53 kg putri
Beijing 2008
- Lisa Rumbewas/medali perunggu 53 kg putri
- Eko Yuli Irawan/medali perunggu 56 kg putra
- Triyatno/medali perunggu 62 kg putra
London 2012
- Citra Febrianti/medali perak 53 kg putri
- Sri Wahyuni Agustiani/medali perak 48 kg putri
- Eko Yuli Irawan/medali perunggu 56 kg putra
- Triyatno/perak 69 kg putra
Rio 2016
- Eko Yuli Irawan/perak 62 kg putra
Tokyo 2020
- Windy Cantika Aisah/perunggu 49 kg putri
- Eko Yuli Irawan/perak 62 kg putra
- Rahmat Erwin Abdullah/perunggu 73 kg putra
Top image via Sport-SINDONews