Piala Dunia Sebelumnya
Ngomongin soal Piala Dunia, sebagai ajang terbesar di dunia, kayaknya kurang sah kalau nggak bahas soal perputaran ekonomi yang terjadi.
Sebelumnya udah sering dibahas kalau Qatar jadi negara penyelenggara yang jor-joran ngabisin dana yang gede buat pembangunan. Dari Front Office Sport, dijelasin kalau Qatar ngabisin 200 miliar USD buat infrastruktur dan segala macemnya. Apa mereka balik modal?
Sampe hari ini, belum ada angka official yang dilepas ke publik. Estimasi kasarnya memang melebihi angka keuntungan negara penyelenggara sebelumnya, tapi ternyata ini masih jauh dari modal awalnya. Dilansir dari The Sport Economist, Qatar diestimasi dapat pemasukan sebesar 6,4 miliar USD.
Mengingat kalau ada sekitar 760 ribu penonton yang datang ke Qatar, ini adalah jumlah yang lumayan gede. Di piala dunia sebelumnya, contohnya Piala Dunia Rusia 2018, pemasukan ada di angka 5,4 miliar USD.
Di Brasil, pemasukannya sampai angka 4,8 miliar USD. Empat tahun sebelumnya, di Afrika Selatan, pemasukannya sebesar 4,2 miliar USD.Sedangkan buat Korea dan Jepang sekitar 20 tahun lalu, pemasukannya sekitar 1,6 miliar USD.
Selalu ada peningkatan signifikan tiap tahunnya, angka ini pasti jauh meningkat buat Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Mexico. Ini juga bakal jadi kali pertama Piala Dunia diadain di 3 negara.
Gritemos #TodosJuntos…
🇦🇷🔥🏆¡¡¡SOMOS CAMPEONES DEL MUNDO!!!🏆🔥🇦🇷 pic.twitter.com/KoYnhTmeQC
— 🇦🇷 Selección Argentina ⭐⭐⭐ (@Argentina) December 18, 2022
Perebutan Title GOAT Messi & Ronaldo
Baik sebagai sebuah pertandingan atau hiburan pertunjukkan, seharusnya semua orang bisa sepakat kalau Piala Dunia Qatar 2022 adalah tontonan yang seru.
Meskipun banyak polemik mengenai adat dan budaya di awal. Semua penonton disuguhkan sesuatu yang akhirnya bisa bikin mereka fokus yaitu laga yang seru.
Gimana nggak seru? Pertandingan kali ini ngerekam banyak peristiwa bersejarah. Contohnya, Qatar jadi negara penyelenggara yang kalah di laga awal. Maroko jadi negara Afrika yang lolos ke semifinal. Ditambah lagi, laga sengit final Piala Dunia Argentina Lawan Prancis yang bikin deg-degan sepanjang permainan.
Disamping itu, ada juga isu perebutan titel Greatest of All Time (GOAT) yang unofficially digadang-gadang oleh para supporter antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Piala Dunia kali ini juga dikatakan sebagai kali terakhir Messi dan Ronaldo mewakili negaranya.
Selain itu, ada gestur kontroversial dari Emiliano Martinez yang dianggap tidak senonoh dan vulgar dan juga kontroversi Messi yang dipakaikan jubah hitam has Qatar. Namun, secara keseluruhan, seluruh tim memberikan penampilan yang luar biasa dalam membela negaranya.
Balik lagi soal ekonomi, tontonan seru ini tentunya laku keras. Apalagi kalau mengingat bahwa nilai hadiahnya juga bukan angka yang kecil. Total hadiah yang dikeluarkan FIFA buat ajang ini sampai di angka 440 juta USD. Ini jadi salah satu ajang dengan hadiah terbesar, yang mana juara pertama dapat hadiah sebesar 42 juta USD. Dan kalau kalah di laga awal pun, FIFA masih ngasih 9 juta USD.
Gede juga ya, memangnya FIFA nggak boncos?
#Messi adalah perumpaan bakat dari Tuhan dalam sepakbola, tapi #Ronaldo mengajarkan bahwa usaha dan kerja keras ga akan menghianati hasil. Selesai sudah perdebatannya tentang #GOAT𓃵 🐐 pic.twitter.com/Rp5gFmArD9
— Hi vin! (@richrdkevin) December 19, 2022
FIFA Cuan 7,5 Miliar Dolar
Jauh dari perhitungan asal-asalan kita, ternyata FIFA bisa ngumpulin revenue sampe 7,5 miliar USD. Dilansir dari News 18, ditargetkan kalau penghasilan lewat commercials itu ada di angka 4,7 miliar USD. Dan ternyata, angka akhirnya lewat prediksi.
Kalau misal pada bingung kenapa bisa segede ini, begini ternyara cara FIFA dapet uang. Ada beberapa channel-nya yaitu, Hak Siar Televisi, Hak Pemasaran, Hak Pelayanan, penjualan tiket, sama lisensi Hak Cipta.
https://www.instagram.com/p/CmWDRlhBZXg/
Total Taruhan sampe 35 Miliar USD atau 545 Triliun Rupiah
Di sisi lain, total jumlah uang taruhan buat Piala Dunia Qatar 2022 itu sampe 35 miiiar USD. Menurut analis Barclays Plc hal ini diakibatkan tren taruhan online yang naik semenjak pandemi berlangsung.
Dibandingkan seri Piala Dunia sebelumnya, ada kenaikan sekitar 65%. Lebih dari setengah jumlah di Piala Dunia Rusia 2018.
Peluang Indonesia di Piala Dunia
Di kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia terbenam di dasar klasemen grup G zona Asia. Dari 8 pertandingan, nggak ada kemenangan yang dibawa pulang.
Tapi, baru-baru ini ada perubahan format kualifikasi yang seenggaknya mungkin meningkatkan peluang Skuad Garuda. Pada Agustus 2022, Asian Football Confederation (AFC) mengumumkan kalau di Piala Dunia 2026 total tim yang bermain adalah 48 tim.
Sebelumnya, zona Asia hanya mendapatkan slot perwakilan sebanyak 5 negara. Dengan adanya perubahan ini, Asia punya 8 slot perwakilan yang bisa berangkat ke Piala Dunia.
Gimana menurut kalian?
https://www.instagram.com/p/CmVbM5DvePV/
—