Gigit medali emas Olimpiade milik atlet sofbol putri Jepang, Wali Kota Nagoya bernama Takashi Kawamura sontak menjadi pembicaraan netizen.
Selang beberapa saat, diketahui pria yang menggigit medali milik Miu Goto, disebut terkena sanksi potongan gaaji selama tiga bulan.
Pemotongan gaji akibat gigit medali emas olimpiade akan berlangsung mulai September
Seperti dilansir Kompas.com, sanksi pemotongan gaji akibat aksinya menggigit medali emas olimpiade akan dimulai pada September 2021.
“Saya siap menjalani sanksi itu. Saya siap bertanggung jawab,” tutur Kawamura.
To exchange the gold medal bitten by Mayor Takashi Kawamura, the cost will be borne by the IOC pic.twitter.com/85Hoixrr0k
— gongongon (@gongong57617502) August 12, 2021
Kendati isu pemecatan sempat merebak, Takhasimura mengkonfirmasi bahwa dirinya masih ingin melayani rakyat.
“Saya masih ingin melayani rakyat prefektur Nagoya,” lanjutnya.
Menurut perhitungan Dewan Kota Nagoya, Takashi Kawamura selama tiga bulan akan kehilangan gaji sampai 1,5 juta yen atau setara IDR 187, 2 juta.
Mendapat kecaman atas aksinya
Selain harus dipotong gajinya, Takashi Kawamura juga mendapat kecaman atas aksinya. Dirinya bahkan diduga melakukan perundungan terhadap Miu Goto terkait pernyataannya.
“Apakah kamu dilarang memiliki hubungan romantis,” ungkapnya kala itu.
Aksinya mengigit medali itu terjadi pada Rabu (4 Agustus). Saat itu Miu Goto datang ke Balai Kota Nagoya untuk melaporkan pencapaiannya. Pasalnya timnas Jepang barusa aja memenangi partai final softball putri pada Olimpiade Tokyo 2020.
Saat pertemuan terjadi, wali kota itu meminta agar medali emas Miu Goto dilepaskan. Kemudian dia mengalungkan ke lehernya dan secara mengejutkan menggigit medali tersebut.
“Keras juga ya,” tuturnya kepada Miu Goto. Atas aksinya, setidaknya ada 7.000 komplain di media sosial untuk Kawamura.
Kendati Miu Goto akhirnya mendapatkan emas baru yang biayaanya ditanggung oleh IOC, netizen masih sangat geram.
Bahkan Toyota selaku pemiliki klub softball di Jepang tempat Miu Goto bernaung turut angkat bicara.
“Tindakan itu tidak pada tempatnya dan menunjukkan sikap kurang hormat,” kata pernyataan Toyota.