Akhirnya Kucing Busok Diakui Dunia
Setelah melewati bermacam kontes, ekspedisi, dan proses panjang, World Cat Federation (WCF) akhirnya mengetuk palu untuk pengakuan busok atau raas sebagai kucing asli Indonesia pada 10 November 2022.
Proses yang dilewati ini sama sekali nggak singkat. Terhitung sudah 14 tahun sejak pertama kali jenis kucing ini mendapatkan perhatian. Secara akademis, drh. Slamet Rahardjo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai melakukan penelitian dan pendokumentasian kucing ini di tahun 2008.
Proses yang Panjang
Dari tahun 2008, banyak banget yang udah dilalui kucing ini sampai ke tahap dunia. Setelah drh. Slamet Rahardjo, penelitian juga dilakukan oleh Prof. Dr. Rahman Noor, seorang guru besar dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Beliau melakukan penelitian dan pendokumentasian bersama Lesley Morgan dari Australian Cat Federation (ACF) di tahun 2009 (Jurnal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB, 2009).
Setelah itu, selama beberapa tahun perhatian ini terlihat mulai surut. Hingga akhirnya pada 2018 Bupati Sumenep, yaitu Busyro Karim membuat “Indonesia Breed and Raas Catshow” sebagai rangkaian Visit Sumenep pada 14 April 2018.
Tak lama setelahnya, pada November 2018, Cat Fancy Indonesia (CFI) melakukan penelitian bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau yang kini dikenal sebagai BRIN. Hasil dari penelitian tersebut berhasil membawa 40 sampel DNA lewat proses SWAB (National Geographic Indonesia, 2018).
Ciri Kucing Busok
Ada beberapa perbedaan dari laporan awal hingga laporan terbaru Awalnya, dalam sebuah laporan dikatakan kalau kucing ini punya bentuk wajah segitiga mirip kucing liar dan macan tutul, tetapi laporan dan foto selanjutnya nggak seperti itu. Ditambah lagi, tercatat bahwa ukurannya ini termasuk besar. Namun, pada laporan lanjutan kucing ini hanya berukuran sedang.
Ekornya pendek, dan bulunya nggak terlalu tebal. Biasanya warnanya abu-abu pekat dan ada bercak putih di perutnya yang dinamakan sebagai ‘buso’. Dari situ pula nama kucing ini berasal. Namun, busok ini juga bisa saja berwarna coklat sepia, moka, colorpoint serta bicolor.
Secara genetik, busok adalah saudara jauh dari bobtail blue cat lengkap dengan matanya yang berwana hijau. Ada juga yang mengatakan kalau busok ini adalah keturunan kucing si-sawat atau korat dari Thailand (Messy Beast, 2021).
Kucing Busok jadi Hewan Langka
Pada “Indonesia Breed and Raas Catshow” tahun 2018, Busyro Karim juga memberikan arahan untuk pelestarian kucing Busok. Pasalnya, di tahun 90-an diketahui kalau kucing busok ini populer jadi cinderamata tamu istimewa yang datang ke Pulau Raas.
Dari penelitian yang dilakukan di tahun itu pula, diketahui juga kalau populasi kucing busok ini tinggal sekitar 100 ekor. Hal ini terjadi karena meski kemampuan berkembang biak di ekosistemnya baik, belum ada studi mengenai kembang biak busok di luar habitat. Selain itu, biasanya untuk menjaga kemurnian rasnya, kucing busok yang dibawa ke luar pulau adalah kucing yang sudah disteril (Laman Pemerintah Kabupaten Sumenep, 2018).
—